Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada yang mulai merutinkan tilawah, membiasakan tilawah di awal waktu sebelum beraktivitas, melunasi hutang puasa qada, dll.
Untuk kami, salah satu persiapannya adalah dengan menyapih anak ketiga kami. Alhamdulillah bulan Februari ini, ananda genap 2 tahun. Sebelumnya, paksu sempat kepikiran bahwa ananda anak bungsu, tidak seperti kakak-kakaknya dulu yang sebelum dua tahun adeknya lahir atau udah ada adek bayi di perut bundanya, dikasih bonus nyusuinnya sepertinya tidak apa-apa. Kemudian saya teringat Ramadan beberapa bulan lagi. Saya mulai menimbang-nimbang apa saja manfaat menyapih sebelum Ramadan (saat sudah genap 2 tahun) seperti:
- sang bunda lebih semangat puasanya (hehe) karena ga lemes..hehe..jadi bisa lebih fokus melakukan aktivitas lain
- anak menuju ke arah mandiri karena tidak bergantung dari nenen ibunya
- bisa fokus ke milestone ananda yang lain. Karena sudah disapih dan lebih menuju ke arah mandiri, maka bisa mulai memikirkan untuk toilet training. Di beberapa keluarga malah ada yang sudah memulainya saat ananda setahun atau kurang dari setahun. Di kami, kami berencana setelah disapih saat kosakatanya semakin lengkap dan jalannya juga sudah stabil. Untuk anak ketiga kami, alhamdulillah pup sudah bisa di toilet (kami pakai toilet jongkok) sejak usia 1,5 tahun, namun untuk pipisnya masih PR kami. Dulu sempat pas di awal² bisa pup di toilet itu sempet nyobain hanya pakai celana saja, ternyata sejam bisa pipis berkali-kali. Karena saya belum siap, jadi sejauh ini belum mencoba toilet training. Mudah-mudahan ke depan saat kondisi kami terutama saya sudah siap lahir batin bisa berhasil.
Oiya setiap anak punya milestone masing-masing, jadi tidak perlu khawatir. Biasanya yang menjadi patokan untuk toilet training itu antara lain:
- sudah bisa berbicara dengan cukup jelas (bisa bilang yang menunjukkan mau pup atau pipis) dan sudah memahami definisi pipis dan pup
- sudah bisa ditopang dengan jalan yang stabil (ini versi kami sih, karena bakalan sering ke kamar mandi)
Kembali terkait menyapih...
Dengan berbagai pertimbangan tersebut, kami pun menyapih anak ketiga kami begitu genap 2 tahun sebagaimana kakak-kakak sebelumnya. Oiya menyusui dan menyapih adalah diperintahkan Allah. Jadi, keduanya mulia. Menyapih juga perlu sering disampaikan ke anak. Misal saat usia setahun, kita mulai sampaikan bahwa setahun lagi akan disapih. Saat satu setengah tahun dan beberapa bulan sebelumnya disampaikan lagi. Di bulan terakhir hampir tiap hari disampaikan. Pada minggu2 terakhir demikian pula. Biasanya meski sudah disampaikan ananda sambil ketawa akan bilang "mau nenen". Hehe, ndak papa. Seenggaknya sudah ancang-ancang. Ada juga yang mengedukasi bahwa minum di botol itu keren lho, ini dari Ummu Balqis kalau tidak salah.
Berdasarkan pengalaman dari menyapih dua anak kami sebelumnya, suksesnya menyapih salah satunya dipengaruhi oleh konsistensi. Saat kita sudah berniat menyapih, maka saat itu pula kita tidak memberikannya sambil dikasih tahu seperti "maaf adik sudah 2 tahun. Nenennya sudah cukup ya Nak." Kalau pagi konsisten tidak kita beri, siang atau sore atau malam juga tidak. Demikian hari-hari setelahnya. Peran ayah juga turut membantu untuk bergantian, shift malam utamanya. Anak ketiga kami sebagai gantinya minta digendong kalau mau tidur, jadilah ganti-gantian gendong. Begitu kira-kira seminggu atau dua minggu ya. Sampai sudah lupa. Alhamdulillah kalau sekarang sudah bisa habis bobok ga minta gendong lagi (gendong-bobok-bangun-tawarin air putih-minum-pukpuk-bobok). Kalau dulu gendong-bobok-bangun-kasih air putih-gendong lagi-bobok lagi-dan berulang kembali sampai pagi. Hehehe.
Apakah perlu dikasih yang pahit-pahit di puting? Pengalaman dari 3 anak kami tidak perlu. Alhamdulillah atas izin Allah, cukup berhasil dengan konsisten tidak memberi nenen.
Demikian persiapan Ramadan kami eh utamanya persiapan saya dan my boy. Semoga Allah senantiasa memberikan kesehatan dan keselamatan.
Alhamdulillah. Segala puji Allah yang dengan nikmat-Nya, sempurnalah kebaikan-kebaikan.
Ya Allah, tiada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah, dan yang sulit adalah mudah jika Engkau menghendakinya.
----
Bantul, pada hari Jumat nan penuh berkah, pada semester akhir perkuliahan