30.3.14

Tiga bulan lagi....



Gambar diambil dari http://www.islam-fyi.com/
Ramadhan 3 bulan lagi…
Tiga bulan lagi tamu istimewa itu akan datang..
Semoga Allah pertemukan kita semuanya di bulan penuh keagungan dan kemuliaan tersebut…

Aamiin..

Akhir Pekan Diklat: KKA_LHA

Gambar diambil dari ttp://anakninja.wordpress.com/2012/09/17/kertas-kerja-audit/
Diklat kemarin terasa spesial karena dua hal. Pertama diklat kemarin jatuh pada akhir pekan (Sabtu) di mana biasanya kami libur, dan kedua pas menjelang libur panjang karena hari Senin besuk tanggal merah. Normalnya akhir bulan Maret ini libur panjang 3 hari (Sabtu-Ahad-Senin). Saking spesialnya diklat hari ini, entah kenapa rasanya butuh effort luar biasa, mungkin karena pas akhir pekan yak, dan di tempat pusdiklat kali ini hanya diklat kami saja yang masuk jadi seakan-akan pusdiklat milik kami semata. Sepi tentu saja dibandingkan hari-hari sebelumnya. Namun, saya mencoba melihatnya dari sisi pengajar, yang effort-nya lebih besar lagi karena tentu saja akhir pekan adalah waktu berkumpul bersama keluarga. Nah...mengajar kami di akhir pekan tentu pengorbanannya lebih besar dibandingkan kami yang masih belum berkeluarga..hehe..maka yang diajar harus tetap bersemangat. Semangat!

Seharian kemarin kami belajar KKA dan LHA bersama pengajar kami, Bapak Agus. Kalau kemarin sempat dibahas mengenai KKA secara umum, maka hari ini kami belajar membuat KKA. KKA dibuat berdasarkan prinsip lho jadi ga asal-asalan. Beberapa prinsip tersebut antara lain: relevan, sesuai dengan PKA, lengkap dan cermat, mudah dipahami, rapi, efisien, dan seragam. Nah..bisa kita lihat dalam prinsip ini, lengkap mendahului efisien. Dengan demikian, lengkap lebih utama untuk didahulukan dibandingkan dengan efisien sehingga jangan sampai KKA sudah efisien tetapi tidak lengkap.

29.3.14

Diklat Hari V:Bukti Audit dan KKA

Gambar diambil dari http://akuntansi.fenaro.narotama.ac.id/?p=188
Diklat hari kelima kemarin membahas mengenai Bukti Audit dan KKA (Kertas Kerja Audit). Pengajar kami, Bapak Agus menjelaskan bahwa audit itu sangat mengandalkan bukti empiris sehingga bukti tidak subjektif dan dari pihak yang independen. Empiris-yang biasanya sering dipakai dalam penulisan skripsi- maksudnya adalah objektif.

Bukti audit adalah semua media informasi untuk mendukung argumentasi dalam meyakinkan kesesuaian kondisi dengan kriteria. Dalam hal ini, apapun yang mengandung informasi, bisa dijadikan bukti. Batasannya adalah auditor itu sendiri.

Sumber bukti yang valid dinilai dari dua hal. Pertama dari sumbernya dan kedua dari cara perolehannya. Dari sumbernya maksudnya semakin dekat dengan sumbernya lebih valid, seperti data primer lebih valid dari data sekunder. Selain itu, data dari sumber yang independen juga lebih valid.

28.3.14

PKA "Si Peta" bagi Auditor

Gambar diambil dari http://coloringpagesfun.com/dora-the-explorer-coloring-pages-94/
Hari ini adalah hari keempat diklat. Beberapa perubahan selama empat hari ini adalah semakin lama sepertinya perut ini sudah terbiasa dengan jadwal makan yang rutin. Sebagai contoh, mendekati jam makan siang perut sudah terkoordinasi dengan “lapar”. Hehe. Oiya, satu hal yang terlupa selama diklat ini adalah ac ruangan cukup dingin. Hari pertama diklat 17 derajat, hari kedua sekitar 20an. Hari ketiga diklat kemarin, meski 23 derajat celcius, namun semakin lama semakin dingin sehingga saya bersama teman semeja (yang langsung di bawah ac) kompak menggunakan jaket. Namun, itu tak berselang lama, mulai hari ini, suhu ac telah menjadi 26 derajat, dan tak begitu dingin.

Materi diklat hari ini adalah program kerja yang berisi prosedur dan teknik dalam mendapatkan bukti. Nah..pernah nonton dora the explorer? Biasanya kalau dora mau pergi ke suatu tempat, dia akan bertanya pada sosok bernama “aku peta aku peta aku peta aku peta aku peta. Kalau kau mencari tempat, akulah orang yang tepat. Aku peta” Nah..bagi auditor PKA ini ibarat peta yang memandu untuk sampai ke tempat tujuan.


27.3.14

Diklat Hari Ketiga: SPIP

Gambar diambil dari:http://jurnalauditor.blogspot.com/2011/11/pengendalian-internal-internal-control.html
Sebelum membahas diklat hari ini, alangkah baiknya membahas diklat kemarin, lebih tepatnya diklat kemarin pagi sampai dengan siang. Tujuannya simple, agar yang kemarin tidak semakin lupa. hehe. Materi kemarin adalah SPI (sistem pengendalian internal) sesuai dengan PP 60 tahun 2008. Beberapa unsur SPIP tersebut meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta monitoring. Di antara kelima unsur tersebut kira-kira yang memegang porsi paling susah adalah lingkungan pengendalian, yakni pemimpin/atasan. Sebaik apa pun pengendalian apabila lingkungannya (dalam hal ini pimpinan) tidak mendukung, maka pengendalian tersebut akan susah dilaksanakan karena keteladanan pimpinan sangat diperlukan.

Unsur kedua setelah lingkungan pengendalian adalah penilaian risiko. Adakah kaitannya dengan mitigasi risiko? kalau persamaannya, sama-sama ada risikonya yak. Kalau perbedaannya di dalam mitigasi risiko, penilaian risiko itu terdiri dari tiga hal, identifikasi risiko, analisis risiko, dan evaluasi risiko. Sementara itu, di dalam SPIP, unsur penilaian risiko terdiri dari, penetapan tujuan, identifikasi risiko, dan analisis risiko. Oiya, satu hal yang menarik dari mempelajari risiko adalah kita bisa mengetahui lho gaya risiko seseorang. Sebagaimana sudah dipelajari dalam pelajaran mitigasi risiko sebelumnya, ada orang yang risk taker, dan bukan. Di dalam selera risiko, Orang yang risk taker (pimpinan risk taker) hanya akan menangani yang risikonya tinggi, bahkan yang mengandung indikasi fraud saja. Sementara yang bukan risk taker, cenderung akan menangani semua risiko.

Audit itu Sistematis: Tahapan Audit

Gambar diambil dari http://peace-lv.blogspot.com/
Hari ketiga diklat sore hari ini membahas tentang tahapan audit. Pengajarnya sama seperti hari pertama yang lalu, Bapak Tanto. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya pada hari pertama, audit itu proses penilaiannya selain bersifat objektif, tetapi juga sistematis. Nah sistematis ini karena audit memiliki sejumlah tahapan. Tahapan pertama dari audit adalah survei pendahuluan. Dalam tahapan ini, kita bergerak untuk mencari gambaran umum auditan, seperti apa proses bisnisnya. Tujuan tahap ini adalah untuk mengidentifikasi inherent risk, yaitu risiko awal yang melekat. Survei pendahuluan ini bisa dilakukan dengan wawancara, observasi, atau searching di internet.

Tahap kedua adalah evaluasi SPM. Di sini, auditor bergerak semakin lebih jauh lagi, seperti dengan menguji sistem pengendaliannya. Risiko dalam tahap ini disebut control risk, yaitu inherent risk yang sudah tersaring oleh internal control. Hasil tahap ini adalah TAO (Tentatif Audit Objective).

Sebagai contoh: uang memiliki inherent risk yang lebih tinggi daripada meja. Alasannya karena uang lebih mudah hilang. Agar tidak mudah dicuri, maka dilakukakan beberapa pengendalian seperti menyimpan uang di brankas. Pengendalian uang dengan menyimpan uang di brankas tersebut dikenal dengan control risk. Hasil dari tahap ini adalah FAO (Firm Audit Objective).

26.3.14

My wallpy

Gambar diambil dari http://www.gaptekupdate.com/2012/04/bayi-suka-gigit-jari-ada-alasannya-lho/
Pagi ini aku begitu bersemangat memandangi hp.  Tersenyum-senyum memandangi hp. Wajah nan imut itu menghiasi wallpaperku. Melihatnya sungguh membahagiakan. Anak kecil itu sungguh makhluk yang luar biasa yak. Suaranya menyenangkan untuk didengar, apalagi celotehan-celotehannya. Wajahnya memantulkan aura kebahagiaan, menggambarkan dunia yang sangat indah, dunia yang terbentang penuh keasyikkan.

25.3.14

Risiko Itu Ada

Gambar diambil dari http://www.dreamstime.com/
Hari kedua pelajaran diklat hari ini membahas risiko. Kalau kemarin tentang konsep dasar audit, di mana hal yang paling berkesan adalah “setiap makhuk hidup yang memiliki tujuan itu perlu diaudit” maka pelajaran besar hari ini adalah “setiap tujuan itu memiliki risiko”. Nah risiko ini memperhambat, menunda, bahkan bisa menggagalkan tujuan, maka manajemen risiko perlu dilakukan.

Apa hubungan manajemen risiko dengan audit? Secara garis besar, di dalam konsep audit kemarin audit adalah proses penilaian yang dilakukan secara objektif dan sistematis terhadap operasi/aktivitas/control/pengendalian untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian tujuan. Dalam aktivitas itu ada risiko. Kenapa bisa muncul risiko? Risiko muncul karena sifat manusia yang tidak lepas dari lalai, malas, atau bisa juga manusianya baik tetapi governance-nya buruk. Selain itu, pengendalian juga berperan terhadap munculnya risiko. Kalau pengendaliannya baik, maka risikonya rendah, demikian pula sebaliknya. 


Kecanggihan Teknologi: Bisa SMS

Gambar diambil dari https://play.google.com/store/apps/details?id=com.p1.chompsms
Bagi orang-orang yang sudah sepuh, semisal orang tua saya, teknologi sekelas hp mungkin menjadi hal yang bisa dibilang teramat baru/asing. Terlebih dengan tombol-tombol serta tulisan bagi mata yang sudah sepuh teramat kecil dan agak susah untuk membaca.

Alhamdulillah bapak bisa tilpun dan sms meski terkadang sejauh ini, kalau bapak sms, akan dijumpai beberapa huruf yang salah ketik atau ada spasi dan kurang pas, namun secara keseluruhan masih dapat dibaca. Nah klo my mom? Eum.. seperti masih masuk dalam kategori yang baru bisa menjawab telepon. Namun, sore ini saya dapat kabar yang menyenangkan, karena “Den bagus e” di rumah entah ada angin apa, mengajari mom sms. Wow…Terima kasih my brother.


24.3.14

Audit untuk Diri Sendiri

Gambar diambil dari http://www.street-mall.com/2013_08_01_archive.html
Pelajaran diklat hari ini berjalan sangat menyenangkan. Kami diajak untuk memandang audit secara manajerial dan filososinya, bukan hanya sekedar teknikal. Seharian ini kami belajar mengenai tiga hal penting, apa, mengapa, dan bagaimana audit. Lebih jauh, pengajar kami, Bapak Tanto dari BPKP menjelaskan perbedaan antara pengawasan dengan pemeriksaan/audit dengan contoh yang mudah dipahami seperti di bawah ini:

Seorang sopir mengendalikan mobil yang ternyata di tengah jalan berjalan goyang-goyang. Bapak polisi yang saat itu sedang mengawasi jalanan segera bergerak, menanyakan apa yang rusak sehingga mobil goyang-goyang. Bapak sopir pun memanggil montir untuk memeriksa. Dalam contoh kali ini, sopir adalah manajer, pelaku manajemen, polisi sebagai pengawas, dan montir sebagai pemeriksa.

23.3.14

Sunday Morning

Gambar diambil dari ttp://morethanprincess.deviantart.com/art/good-morning-rain-157963718
Usai gerah yang teramat sangat semalam, Alhamdulillah Allah menurunkan hujan pagi ini di Ibukota. Sebenarnya gerah di Jakarta sudah menjadi hal yang biasa. Namun, gerah tadi malam bisa dibilang tidak wajar. Saat  itu, tidak sabar rasanya menanti turunnya hujan. Tepat pagi ini ba’da Subuh, Allah menurunkan karunia-Nya berupa tetes-tetes air hujan, menghilangkan kegerahan, menghilangkan kegundahan, dan keresahan. Ya, tepat di pagi ini ketika mentari pagi masih belum menyinari bumi.

“Dan Dia-lah yang Meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); dan Kami Turunkan dari langit air yang sangat bersih,

20.3.14

Amarilla: Engkau sudah besar ya sekarang!

Gambar diambil dari http://www.gigglebumpbaby.co.uk/
Waktu berlari dengan sangat cepat
seakan-akan ikut bersama pelari lainnya memacu kecepatan menuju garis finis.

19.3.14

18.3.14

er

Gambar diambil dari http://jennfrancesca.blogspot.com/2013_05_01_archive.html
Suara gaduh
berderit-derit

melodi mesin-mesin
bergemerisik

14.3.14

Alunan Cinta-Nya

Gambar diambil dari http://www.eramuslim.com/ramadhan/ramadhan-mancanegara/ramadhan-di-swedia-rindu-suara-adzan.htm
Bila kita resapi, suara adzan yang mengalun dari masjid benar-benar syahdu, seperti Allah hendak mengajak hamba-hamba-Nya untuk mendekat kepada-Nya dalam limpahan rahmat-Nya, untuk segera menghadap-Nya, sejenak beristirahat dalam kesibukan dan kepenatan dunia, maka alangkah betapa bahagianya ketika kita masih dilimpahi dengan nikmat-Nya mendengar suara adzan.

10.3.14

Riding

Gambar diambil dari http://cakrawalaindah2.wordpress.com/
Tautan menggamit langkah
sedepa demi sedepa

tergopoh-gopoh menyusuri jalanan
menghirup udara siang
dalam terik
dalam sengat matahari
tak lelah
tak lekang

menganyam alur-alur
yang terulur rapi
dalam ke-sahaja-an
dalam kehidupan

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...