9.11.18

Bahagia Itu Ada dalam Hati yang Lapang

Tak peduli dengan berbagai kesulitan yang engkau hadapi,
Saat hatimu lapang, engkau mampu melihat semuanya dengan pikiran yang jernih
Lalu engkau merasa betapa besar cinta Sang Pencipta untukmu

Bukan..Bahagia itu di hati, bukan di materi
Materi hanya bertahan sesaat
Lantas saat ada hal tak sesuai denganmu maka engkau lupa
Lupa bahwa engkau punya materi tadi
Yang kau kira akan membuatmu bahagia selalu

Saat diberikan nikmat, bersyukur
Saat ada kesulitan, yuk hati lapang,
lapang seluas galaksi
Duhai hati yang masih saja berkecil hati :-(

10.7.18

Naik Lift

Berurutan
dari lantai terbawah
sampai teratas

Sabar
meskipun engkau masuk duluan
bukan berarti engkau sampai duluan
tergantung posisi lantaimu

--
Ada banyak hal di mana bukan berarti jikalau kita lebih dulu maka kita pula akan lebih dulu. Sebagai contoh, kita lahir lebih dulu, bukan oula berarti amal kita lebih banyak lalu atas ridho-Nya, kita masuk surga lebih dulu.

Pun seperti halnya yang datang lebih dulu bukan pula berarti  yang rumahnya paling dekat. 



12.5.18

Bagaimana Kita Mencintai Allah?

Maaf ya Nak, judulnya terlalu berat. Umi juga masih tahap belajar ini, Nak.

Anakku, siapa yang paling mencintai kalian?
Umi dan abi kah?
Eum.. umi dan abi mencintai kalian Nak..tapi ada yang lebih mencintai kalian bahkan dibandingkan dengan diri kalian sendiri..

Siapa kah itu?
Dialah Allah, Nak
Yang Menciptakan kita..
Umi, abi, dan juga kalian anak-anakku

Allah adalah sebaik-baik Penyayang dari semua yang penyayang..
Demikian Allah menjelaskan langsung.

Eum... sejak masih di dalam perut umi,
Allah tak pernah lupa lho Nak mencukupi kebutuhan kalian
Apa-apa yang menjamin kehidupan kalian
Makanan, minuman
Lalu setelah lahir..Allah karuniakan Asi
Lengkap dengan gizi dan sistem imun terbaik
Tubuh dengan segala kesempurnaan penciptaannya
Kita bisa bernapas, mendengar, melihat, bergerak

Allah karuniakan hujan
Lalu tanaman tumbuh dan buah pun bermunculan
Juga hewan-hewsn bisa hidup

Allah sayang kita, Nak

for you

Anak-anakku

Umi tidak tahu seperti apa zaman kalian nanti
Namun, seperti apa pun zaman kalian nanti,
umi berharap kalian tidak pernah jauh dari Allah
Jangan pernah meninggalkan Allah dan agama, Nak
Itulah kunci dari kehidupan ini

Bersemangatlah dalam menuntut ilmu, Nak
Dengan ilmu, dunia menjadi terang benderang
Kau tahu, Nak, Allah meninggikan derajat orang-orang berilmu
Semoga Allah karuniakan ilmu bermanfaat bagi kalian, Nak
dan Allah memberkahi hidup kalian

Umi kasih tau, Nak
Ilmu dapat diraih dengan hati yang bersih
Maka jaga senantiasa hatimu
Jikalau ada kata-kata yang menyakitimu
Maka biarkan ia melewatimu
Agar hatimu tak lelah
Demikian kata sahabat Ali bin Abi Thalib, Nak

Nak...
I love you,
Maafkan umi dalam mengasuh kalian yang masih banyak khilaf..
dan minimnya stok sabar
I love you, darling.

_Tangerang Selatan, saat anak-anak tertidur pulas-
Dini hari, pukul 02.05




3.4.18

Mengubah Mood

Saya masih ingat zaman dulu ketika belum berkeluarga, saat masih jadi anak kosan, he, saya menulis apa saja yang akan dilakukan esok hari mula pagi sampai malam. Ndilalahnya, pagi itu listrik padam. Akibatnya beberapa agenda yang saya susun seperti efek domino, secara sambung menyambung, gagal terealisasi. Contohnya, mandi pagi (kosan saya tidak memiliki bak mandi-jadi saat mati listrik air jumlahnya terbatas di ember, sementara penghuni kosan banyak), mencuci baju, menyetrika, memasak nasi (pakak magic com).

Lalu... Karena belum mandi, akibatnya ga jadi beraktivitas ke luar. Mhihihi. Sebagai anak kos..saya merasa betul-betul tergantung listrik. Wkwkwk.


Sebetulnya, hal ini bisa diantisipasi dengan cara mandi lebih pagi sebelum jam 6. Sederhana sekali ya. Kalau sudah mandi kan aman ya. Mau keluar bisa oke.

Tapi.. poin penting lainnya adalah..bagaimana membangun kembali jiwa saat merasakan bahwa ternyata rencana yg saya (yang sudah rapi disusun itu) tak dapat terlaksana?

Sederhana juga ternyata. Selain menerima ternyata solusinya adalah segera/lanjutkan melakukan hal-hal yang bermanfaat. Keep doing! Usai mengerjakan hal itu (misal beberes kamar, bersih-bersih kipas, tilawah, atau yang lainnya) entah kenapa hati jadi bahagia.

Jadi, saat kita merasa ga enak, ngedown, duh.. kok jadi gini (misalnya) langsung coba kita arahkan apa ya yang bisa saya kerjakan. Lalu mulai kerjakan. Selanjutnya, yeah..saya senang saya jadi bisa menggunakan A,B,C,...Z.

27.3.18

Berdamai atas pemberian Allah. Lho lho lho. Apa ini mksudnya? Pernah nggak sih kita sedang beejalan menuju ke arah busway. Ternyata pas sampai di halte, bus yg kita tunggu lgsung ke rute yang kita tuju. Tanpa perlu transit halte. Seneng banget kan ya. Eits.. ternyata kita salah ambil jalur antrinya. Akhirnya demi mengejar bus kita lari ke jalur yang benar. Terus sampai di sana, tempat duduk penuh. Padahal tujuan kita jaug dan persis orang yang antrinya di depan kita dapat tempat duduk. Lalu..apa kah terus sedih?

Di lain waktu, kita berangkat udah kesiangan. Wah ini mah kalau dihitung dengan kalkulator manusia bakalan ga dapat tempat duduk ini. Nyatanya dapat lho.hehe

---
Nah..nah..nah..
Positive thinking.. tetap semanga. Bayangin senyum anak..cling...

22.3.18

Mengenal rasa

Ada mangga manis pun ada pula yang masam. Bagi pecinta rasa manis, tentu pengennya semua mangga itu manis. Namun, ada juga lho yang lebih suka mangga yang tak begitu manis (yang ada masamnya sedikit). Selain itu, ada pula yang suka mangga masam seperti mangga muda.

Setiap hari kita disuguhi berbagai​ warna. Warna baju yang berbeda-beda. Warna mobil yang beraneka warna. Pun dengan gedung, tas, rambu lalu lintas, tas, buku, dan yang lainnya.

Bagaimana warna hatimu hari ini? Semoga diliputi ketenangan, kesyukuran. Kalaulah tak sedang terang, semoga engkau bergegas menyinarinya. 

It's okay. Just relaxe. Allah Maha Menyayangimu. Istirahat sejenak lalu melangkahlah.


9.3.18

Allah..Ampuni..
Bagaimana bisa..Seseorang yang dikarunia-Nya begitu banyak nikmat tapi ia tak jua kunjung bersyukur?

Allah..Ampuni..
Bagaimana bisa.. Seseorang yang dianugerahi banyak kemudahan tapi masih saja ia mengeluh?

27.2.18

memandang

Saat engkau mendongak ke atas terlalu lama
dalam hal dunia
dan silau sinar mentari menimpa wajahmu
Melelahkanmu
Meletihkanmu

Lalu kenapa tak kau coba menengok ke bawah?
Bukankah di sana ada semut-semut berjuang
Memindahkan makanan ke dalam sarangnya?
Yang bisa jadi tempatnya sangat jauh
Tapi ia tak mengeluh



23.2.18

Mengelola Rasa: Asip Tumpah

Jumat siang ini seperti biasa saya menengok dedek (anak kami kedua) di Taman Bermain Anak. Saya biasanya sambil menengok membawa peralatan pompa asi. Jadilah saya Pumping sambil nemenin dedek. Hasilnya Masha Allah selalu lebih banyak dibandingkan pompa sendirian (ga dibantu dedek). Salah satu bukti bahwa daya sedot bayi adalah pumping terbaik. Pumping siang ini Alhamdulillah saya dapat 90cc. Masha Allah senangnya. Namun, ada yang luput dari saya, plastik untuk menampung Asip. Jadilah Asip saya tetap taruh di botol. Kena goncangan saat jalan ke kantor inilah yang menyebabkan Asip Tumpah dan tinggal sekitar 30cc. Rasanya sedih sekali. Duh..

Lalu.......
Hikmahnya adalah...
Allah menguji tak hanya dengan senang..Tapi juga sedih.. ini bukti kasih sayang-Nya.. bahwa..

Ke depan harus lebih bijak lagi. Tidak boleh sembarangan bawa Asip. Harus dijaga keamanannya.

Ke depan harus lebih tenang lagi.  Tak asal grusa-grusu.

22.2.18

Suatu pagi

Suatu pagi
Aku menuju tempat bekerja
Dalam perjalanan
Kudapati orang-orang​ yang berjualan
Di pagi hari
Sebelum 6 pagi
Sudah membuka toko

Pertama penjual donat sedang menggoreng
Oh..Kapan kah dia bangun lalu membuat adonannya?

Kedua penjual warung makan sibuk menyajikan masakannya di piring
Siap nenunggu pembeli yang hendak mengisi perut
Oh..Kapan kah dia bangun?

Ketiga psjual sayur-mayur sedang menata dagangannya
Oh..Pukul berapa ia ke luar rumah untuk membeli sayur?

---
Ah..Saya sungguh malu. Bukankah mereka yang sepagi sekali sudah bangun belum tentu dagangannya semua laku? Tapi nyatanya mereka sudah berjuang sedari pagi sekali. Saat orang-orang yang lain terlelap.




6.2.18

Secukupnya

Sabtu sore kemarin kami sekeluarga berkesempatan makan di luar rumah. Kami memesan ayam goreng (sudah lama tidak makan ayam ceritanya, hehe). Saat menikmati menu makan tersebut, Pak Su menjelaskan bahwa selain menu yang kami pesan, ada pula menu ayam lainnya yang kalau dihitung-hitung (eaa...maaf.. beginilah anak akun, makan pun tetap ada itungannya..hihi) cukup terjangkau meski dengan jumlah yang lebih banyak. Namun, Pak Su tidak memesannya dengan alasan bahwa lebih baik secukupnya saja, tidak perlu berlebihan.

---
Secukupnya dan secukupnya tidak perlu berlebihan. Ambil makan secukupnya. Alhamdulillah

----
Secukupnya dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti "sebanyak yang diperlukan." MashaaAllah.. hal ini menunjukkan bahwa secukupnya berarti sebatas yang kita perlukan saja, sebatas yang kita butuhkan saja. Tidak lebih dari. Tidak sampai melebihi batas.

Dan di dalam agama kita, dalam banyak hal, Allah senantiasa mengingatkan untuk tidak melampaui batas (secukupnya lah ya) sebagaimana beberapa ayat berikut:

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengharamkan apa yang baik yang telah dihalalkan Allah kepadamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." Q.S. Al Maidah (5) : 87

"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." Q.S. Al Baqarah (2): 190


26.1.18

Allah Yang Menguatkan Kita, Allah Sumber Kekuatan Kita

Mencoba mengambil hikmah dari peristiwa pagi ini

Pagi ini, saya bangun kesiangan sekitar pukul 04:10pm. Bagi saya, pagi adalah momen paling krusial. Pagi penentu apakah hari ini bisa bawa bekal atau tidak sehingga apabila bangun kesiangan otomatis waktu yang dimiliki relatif pendek (baca:kilat). Dalam rentang waktu yang mepet tersebut dengan agenda pagi subur sibuk seperti mandi, memasak, sholat subuh, memandikan dedek, mencuci pakaian dedek, menyiapkan bekal makanan, saya mengambil langkah beda. Kali ini saya mencoba sholat dua rakaat sebelum Subuh yang nilainya lebih baik dari dunia seisinya tak lupa berdoa semoga Allah berkahi saya di pagi ini. Hasilnya alhamdulillah semua agenda kelar, kecuali mencuci pakaian dedek yang belum sempat terlaksana. Tetapi itu tak mengapa, nanti malam bisa dikerjakan karena tidak mendesak (mengingat besuk libur juga).

Dalam perjalanan saya mencoba memahami bahwa betapa Allah-lah sumber kekuatan kita. Saat kita semakin mencoba mendekat pada-Nya, menambahkan amal ibadah kita yang mungkin dalam hitungan manusia justru akan semakin mempersempit waktu kita, di sinilah Allah menunjukkan kuasa-Nya. Allah mudahkan semuanya. Allah lancarkan kegiatan kita. Yang kelihatan sulit dalam kacamata kita, maka bagi Allah itu mudah, sangatlah mudah. Benar bahwa tiada kemudahan kecuali apa yang Allah jadikan mudah, dan yang sulit adalah mudah jika Allah menghendaki-Nya.

Masha Allah.. Tiada daya dan kekuatan selain dari Allah. Alhamdulillah. Jumat mubarak

16.1.18

Rentang Waktu Maghrib yang Cukup Lama

Bagi saya yang menggunakan mode transportasi darat di mana kadang bisa saja macet, jadwal sholat isya sekitar setengah delapan malam sungguh menyenangkan sekali. Saat sampai di rumah, saya masih ada waktu cukup untuk sholat Maghrib. Bahagia dan tenang rasanya. MashaAllah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. Alhamdulillah..

Semoga dimudahkan Allah senantiasa untuk memenuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya..

12.1.18

Allah Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang..
Pada Jumat ini pukul 5 sore
Pada hari yang mustajab doanya
Hamba memohon...
Jaga keluarga kami dari hal-hal yang melanggar syariat-Mu
Cukupkan rezeki kami dengan yang halal
Karuniakan ilmu yang bermanfaat
Usia yang berkah
Kesejahteraan baik di badan kami, pendengaran kami, maupun penglihatan kami..
Berikan kemudahan dalam melakukan amalan-amalan terbaik, usaha terbaik, perjuangan terbaik
Kami mohon kebahagiaan di dunia dan akhirat
Nikmat yang membuat semakin bersyukur pada-Mu, makin mencintai-Mu, makin dekat kepada-Mu bukan nikmat yang melalaikan

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...