29.11.21

Mengikuti Konferensi

Tulisan ini adalah sebagai salah satu bentuk rasa syukur saya atas salah satu nikmat Allah Ta’ala yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Ya, saya tidak pernah menyangka saya bisa mengikuti konferensi internasional. Sungguh, semua yang saya peroleh ini tak lain adalah atas kemurahan-Nya.

---

Tulisan ini akan terbagi menjadi 2 bagian utama yaitu terkait paper (submit paper) dan konferensi (setelah paper dinyatakan diterima)

Bagian 1: Paper

Beberapa bulan yang lalu, alhamdulillah saya telah menyelesaikan draft paper saya. Setelah memperoleh revisi dari kedua dosen pembimbing serta izin/restu dari beliau untuk submit, saya merasa lega sekali. Lega karena sudah mengantongi izin untuk submit sehingga langkah selanjutnya adalah mencari konferensi yang hendak saya ikuti. Kenapa konferensi? Pertimbangan saya saat itu adalah karena waktu. Proses reviu konferensi biasanya lebih cepat dibandingkan jurnal. Jika saya memilih jurnal, saya takut waktunya tidak cukup untuk mengejar kelulusan secara tepat waktu, mengingat syarat untuk pra-pendadaran adalah telah memiliki publikasi. Saat memilih konferensi, fokus saya adalah konferensi yang difasilitasi (organized or supported) oleh kampus tempat saya menimba ilmu. Kita juga bisa memastikan konferensi tersebut di website komunitas ilmiah/asosiasi professional seperti IEEE karena rujukan konferensi saya ke sana. Langkah selanjutnya, saya pun bersegera untuk langsung mencari daftar konferensi di EDAS melalui https://www.edas.info/ (setelah sebelumnya membuat akun). Menurut saya pribadi, jika paper yang sudah dibuat sudah mentog di kepala (idenya), lebih baik segera submit saja untuk memperoleh masukan dari para expert di bidangnya.

Tampilan di EDAS https://www.edas.info/

Ndilalahnya pas sekali, hari itu, 21 Juli 2021 adalah hari terakhir submission deadline. Sore hari, saya pun langsung submit paper ke konferensi tersebut. Ternyata proses submit paper ada lika-likunya (butuh beberapa kali proses hingga bisa berhasil submit meski sudah menggunakan template dari IEEE). Waktu itu ada kendala seperti font, ukuran margin yang tidak sesuai, dan authorname: doubleblind. Setelah bertanya dengan kakak-kakak senior (semoga Allah membalas kebaikan mereka), maka saya diarahkan agar pada naskah manuscript/paper kita tidak perlu dicantumkan nama pengarang, untuk pdfnya bisa menggunakan Nitro. Alhamdulillah menggunakan Nitro cukup membantu mengatasi masalah font, tinggal terkait ukuran margin di mana saya (dibantu suami) uthek-uthek manual supaya sesuai, tulisan di footer dihilangkan, dan alhamdulillah berhasil submit malam hari sekitar pukul 7 malam.

Tampilan beberapa notifikasi di EDAS saat gagal mencoba submit paper

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...