10.10.19

Tak ada balasan kebaikan selain kebaikan itu sendiri...

Sungguh banyak pertolongan dan kebaikan-kebaikan yang kami dapatkan saat tolong menolong dalam kebaikan...

Dua tahun yg lalu, kami mendapat tawaran untuk menempati sebuah kontrakan yang tak jauh dr rumah kami sekarang. Sejujurnya saat itu kami sungguh galau. Yup galau akult. Pertama karena kontrakan kami masih ada sisa dua bulan lagi, kedua (dalam pemahaman saya) jarak tempuh kontrakan yg ditawarkan tersebut adalah 4km dr kontrakan kami, apa nanti ga makin susah ke tempat jemputan? (Demikian pikir saya), ketiga di kontrakan sekarang saja sholat maghrib kami kejar-kejaran waktu (waktu itu kami baru bisa finger print 17.00 sepagi apa pun kami nyampe kantor). Nah...makin galaulah saya saat itu..apakah ini pilihan tepat?hiks..hiks..

Singkat cerita, paksu meyakinkan saya bahwa kita kan niatnya membantu, inshaAllah pasti akan ada banyak jalan.. maka bismillah, akhirnya kami pun memutuskan pindah ke kontrakan yang tak jauh dari rumah kami sekarang..

Dan sungguh..terbukti.. Sungguh Allah banyak berikan kemudahan.. Beberapa kemudahan itu antara lain:
- air yang cukup
- mudahkanya ojek online datang (jika dulu sebelum kami  harus pindah, saya harus jalan dulu ke tempat yg mudah dipahami bapak ojek online, maka yang baru adalah bapak ojek sudah bisa di depan kontrakan, sambil menunggu bapak ojek saya bisa siap2 dengan segala peralatan tempur). Sungguh ini sangat membantu sekali, tak terbayang jika saya harus jalan sambil bawa anak dan tentengan bejibun.
- dapat tetangga yang baik (ini bagian dari rejeki kami juga) alhamdulillah..alhamdulillah..
- jarak tempuh ke tempat jemputan ternyata sama dengan yang dulu, plus kami juga punya banyak waktu untuk sholat maghrib setelah kami bisa pulang 16:30 (karena kami sampai kantor sebelum jam 7pagi)
-dekatnya dengan berbagai fasilitas (tukang sayur, heheh, dan tak kalah penting adalah daycare, dll)

Alhamdulillah..segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya, sempurnalah kebaikan-kebaikan.. Nuwun Allah...

21.3.19

Second test

Sudah cukup lama saya tidak mengikuti test Toefl. Test Toefl ITP pertama saya pada 2015 lalu. Toefl itp saya kedua adalah hari ini. Seiring berjalannya waktu, biayanya pun sudah berubah, sudah naik. Kalau dulu, saya tesnya ditemani kakak Hafsa di dalam perut. Namun kali ini, saya sendirian (hehhe..tidak ditemani dedek di perut).

Pagi ini usai menyuapi dan mengantar anak ke daycare, saya menuju ke tempat tes dengan menaiki ojek online, sesuatu yg berbeda dengan tes sebelumnya karena saat itu belum ada. Gedung dan lantai tes nya masih sama hanya yg sekarang bedanya lantai 1&2 sedang diperbaiki.

Ujian pun kelar sekitar setengah 12 siang. Saya pun beranjak meninggalkan ruangan dan gedung. Langit menyambutku dengan hujan deras. Sederas hati saya ingin meringis. Ini persepsi sih ya. Padahal hujan kan berkah ya. Namun berhubung suasana hati sedang sedih, hujan rasanya semakin menambah hati yang pilu. Hiks. Sedih jikalau uang yang digunakan untuk tes berakhir sia-sia. Eits, sebetulnya tidak sia-sia. Ini adalah investasi bukan?


  • Setelah saya pikir-pikir, hujan tadi ada berkahnya. Saya jadi naik angkot. Lebih hemat malah daripada ojek online. Nah, kan..ada yang luput disyukuri.


Pun, kalau tidak memuaskan. InshaAllah, ada rezeki lainnya. Tidak ada yang sia-sia.

"Semangat. Kalau udah belajar maksimal, pasti ada rezeki lain yang didapat." (My beloved husband, 2019)

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...