15.8.13

Shine Bright Like a Diamond

Sinopsis materi kajian seputar parenting
Jumat 17 Mei 2013
Oleh Ibunda Rani Razak Noe'man

Pada awal materi, Bunda Rani memulai percakapan dengan melontarkan pertanyaan yang sangat super menurut saya.

Siapakah yang bisa selamatkan bangsa ini? Jawabannya adalah perempuan Indonesia. Perempuan Indonesia HEBAT.

Q.S. An-Nisa':9
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar."


Pada dasarnya, orang tua khawatir terhadap kesejahteraan anaknya sehingga mengumpulkan harta. Padahal sejatinya, yang perlu diwariskan terhadap anak adalah ketakwaan dan kebenaran. Orang tua hendaknya tidak terlalu mengkhawatirkan akan harta karena anak kita lebih pintar, akan lebih survive dari kita.

Gambar diambil dari http://soniazone.wordpress.com/page/4/
KITA (PEREMPUAN INDONESIA) PUNYA SEMUA GEN UNTUK JADI HEBAT

Satu-satunya negara yang punya pahlawan wanita cuma Indonesia. Sebagai contoh: Kartini, Dewi Sartika, Ratu Sultanah Nurul Alam (pimpin kerajaan), Laksmana Keumala Hayati (panglima kapal laut).

Tantangan perempuan Indonesia saat ini adalah darurat perang yang sebabkan HOTS-LOTS (akan dijelaskan pada pembahasan selanjutnya). Tantangan ini akan kita hadapi dengan baik apabila keterampilan pengasuhan dan pengetahuan.

Beberapa kekeliruan dalam pengasuhan anak:
  • tidak membaca bahasa tubuh
  • tidak mendengar perasaan
  • menggunakan 13 gaya tradisional (memerintah, menyalahkan, menginterogasi, membandingkan, mencap/label, mengancam, memberi solusi, membohongi, meremehkan, mengeritik, mengomel, menyindir
Ketigabelas gaya tadi akan mengurangi kantung jiwa anak. Kantung jiwa anak yang kosong salah satunya akan menyebabkan anak tidak percaya diri --> anak tidak bisa bilang "tidak".

Pembentukan karakter melalui agama, budaya, nilai (pola asuh), sekolah, teman, teknologi, masyarakat akan terserap ke dalam nilai bawah sadar pada umur 7-9 tahun.

HOTS-LOTS
HOTS (Higher Order Thinking Skill)
  • olah informasi
  • buat generalisasi
  • ambil simpulan
  • selesaikan masalah
LOTS (Lower Order Thinking Skill)
  • apa-apa harus disuruh
  • tidak ada inisiatif
Kalau kita pengen anak kita hebat, kita juga harus jadi anak hebat! Jadilah yang terbaik! Kitalah pahlawan itu! Kalau bukan kita sapa lagi? Jangan berharap orang lain!

Selaku orang tua hal-hal yang perlu kita lakukan adalah:
  • Visi ke depan (arah ke depan),
  • Hidup penuh syukur (menikmati hidup, tidak melihat dari sisi negatif, meningkatkan kepuasan jiwa dan perasaan bahagia, melihat segala situasi dari sisi positif),
  • Ubah dari negatif menjadi positif (dari otak kanan menjadi otak kiri),
  • Hubungan yang menyenangkan >> meningkatkan keterampilan komunikasi terutama dengan anak dan suami. Menghentikan 13 gaya tradisional dengan mengenali perasaan anak akan membuat anak merasa penting, dihargai, dihormati sehingga kantung jiwa anak kita akan terisi terus. Saling respek dan menghargai perbedaan akan membuat lingkungan nyaman.
  • Miliki potensi,
  • Miliki kemandirian (inisiatif, PD, atasi hambatan, organisasi diri) sehingga bisa bekerja dan anak ter-urus.
Selanjutnya pada sesi penutupan Bunda Rani Razak menyampaikan pesan berikut:


Marilah bersinar >> Manfaatkan kelebihan >> Pribadi Baru yang Berguna >> Rahmatan lil áalamiin. 
Lakukan yang terbaik saat ini dan sungguh-sungguh!


Tidak ada komentar:

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...