Bismillah..
Iim adalah nama panggilan dari seorang sahabat yang saya kenal semenjak tingkat
1 di kampus Jurangmangu. Perkenalan pertama saya dengannya sudah cukup
mendefinisikan bahwa beliau ini aktif/enerjik, super dalam bergaul. Oiya, di
tingkat satu kami juga sering belajar bersama. Kami menamainya “Gerimis”.
Tempat favorit kami untuk belajar adalah taman CD dengan keteduhan pohonnya.
Belajar bersama membuat kami semakin solid. Selain itu, kami bersama teman
tingkat 1 lainnya, kami pernah juga ikut ke studio metro tv dengan metromini.
Nah, beliau yang koordinatornya. Kami pernah juga ikut lomba accounting di kampus, dan sudah excited banget sempat masuk beberapa
besar gitu, melebihi ekspektasi awal kami. Meski, ga juara kami sudah seneng
banget, cukup menyadarkan kalau belajar bersama kami ada manfaatnya.
|
STAN KIDS (STAN Kelas 1D Akuntansi)_saat mau ikut lomba akuntansi |
Hari
berganti hari dan di tahun kedua di kampus kami berbeda kelas, demikian pula
tingkat tiga. Hingga pada saat pengumuman instansi itulah kami akhirnya
dipertemukan kembali, di sebuah kota, ibukota bernama Jakarta. Rupanya Allah
mentakdirkan pula kami sekos. Padahal sama sekali ga janjian kalau mau sekosan
lho ya! Jadi ceritanya gini, ndilalahnya, bahasa planet apa nih, haha, saya belum dapat kosan,
niatnya dulu mau sekosan barengan sama teman, tapi dengan satu lain hal, teman saya sudah mendapat kosan dan saya
belum. Saat itu semenjak lapor ke instansi, kami diibaratkan sudah
menjadi pegawai, jadi kami harus masuk seperti pegawai lainnya dengan durasi
jam kerja 07:30 s.d. 17:00. Padahal kami seangkatan masih tinggal untuk sementara di Jurangmangu,
nah..mau tidak mau kami pun harus sudah punya kosan biar ga telat masuk
kantornya. Mungkin namanya jodoh, saat itu Iim menawari saya (kami sama-sama belum dapat kosan) untuk melihat kosan tak jauh dari kantor, barangkali ada yang cocok. Ternyata kosan tersebut masih banyak yang kosong, kami pun bersepakat kos di sana.