oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
- Rendah hati dan tidak sombong
Hauna, yaitu, apabila disapa dengan orang jahil maka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan (ayat 63).
Sementara itu, apabila orang munafik maka ia sifatnya mencaci orang.
- Kalau berjalan di muka bumi dengan tenang, penuh rendah hati tapi jalannya bukan seperti orang sakit, atau lemah. Dulu, Rasulullah kalau berjalan seperti turun dari tempat yang tinggi seakan-akan bumi itu berlipat untuk Rasulullah (jalannya tegak.)
- Maksud hauna > dilihat dari hatinya, dengan kerendahan hati.
- Orang Islam kalau berjalan itu sunnahnya tegak dan berjalan tidak terlalu lambat, cepat seperti turun dari ketinggian.
Bahaya Sombong
- Sulit masuk surga >> H.R. Muslim
Tidak masuk surga sapa yang di dalam hatinya sebesar dzarrah dari sifat kesombongan, seseorang berkata, Sungguh seseorang suka mengenakan baju yang bagus dan sandal yang bagus. Rasul bersabda, Allah suka pada yang bagus, yang dimaksud sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang."
Dengan demikian, kalau ada rezeki bagus >> gak papa beli baju yang bagus, jadi bukan terus penampilannya kumuh. Orang kalau liat Rasulullah itu keren, walau baju gak mewah >> Allah itu indah dan menyukai keindahan.
Sombong tidak hanya bisa terjadi pada orang kaya. Orang tampan bisa sombong. Ulama juga bisa sombong. Semua memiliki potensi sombong. Orang bodoh bisa juga sombong, miskin juga bisa >> hauna (tidak ada kesombongan).
- Melebihkan pakaian melebihi mata kaki karena sombong >> H.R. Bukhari
Dulu orang kaya, pembesar-pembesar menarik kainnya.
Ibnu Umar:
Aku telah mendengar Rasul Saw dengan kedua telingaku, beliau bersabda, Siapa menyeret kainnya tidak mengingkan hal itu kecuali kesombongan, sungguh Allah tidak melihatnya pada hari kiamat (H.R. Muslim)
Bagaimana dengan celana melebihi mata kaki >> ada khilaf, nanti kita lihat. Jumhur ulama, idzar (pakai kain) > jangan sampai menutupi mata kaki tapi nanti kebanyakan para ulama ada kata-kata sombong. Dengan demikian, ada perbedaan pendapat. Pendapat pertama, harus di atas mata kaki. Kedua, kalau kain, illatnya pada kesombongan, jadi kalau tidak sombong >> tidak masalah di bawah mata kaki. Ketiga, penekanannya pada sombong. Celana tidak sama dengan idzar (kain), Rasul pakai gamis atau jubah. InshaaAllah, nanti akan ada materi khusus mengenai hal ini biar tidak ada yang saling menghina.
- Sombong dalan Sikap
- Sombong dalam Bepergian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar