Gambar diambil dari http://matome.naver.jp/odai/2136837012498959201 |
Berikut puisi karya Sapardi Djoko Damono
Hujan Bulan Juni
tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu
tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu
(Hujan Bulan Juni 1989)
Mungkin dahulu, pada tahun 1989 (saya suka tahun ini..:), judul puisi tersebut dirasa janggal di telinga kita. Ada ya hujan di bulan Juni karena saat itu pada umumnya masih musim kemarau dan pergiliran musim saat itu masih teratur. Saya masih ingat pelajaran SD dahulu. "Kapan kah musim kemarau tiba? Kapan pula musim penghujan dimulai?" Guru saya memberikan singkatan yang cukup mudah untuk mengingatnya, yaitu "K-A-H-O" (Kemarau-April; Hujan-Oktober). Jadi, jika menggunakan rumus yang diberikan guru saya tersebut, bulan Juni tentu masih musim kemarau. :)
How about today?
Beberapa hari ini hujan turun. Tidak hanya air yang turun sekadar membasahi halaman rumah dan jalan-jalan, tetapi Allah mencurahkan hujan dengan derasnya. Hujan lebat yang menyapu panasnya udara di atas aspal-aspal ibukota negara ini dan memberikan kesejukan di keesekon harinya di pagi hari. Hujan yang membuat kita semakin khusyu' berdoa.
Tidak ada yang mustahil, jika Allah Menghendaki. Seperti, abu Gunung Kelud dari Kediri, Jawa Timur bisa sampai ke rumah (Jogja). Kalau tidak ada letusan, sepertinya susah ya untuk terjadi. Nah..ada Allah. Kita punya Allah Yang Maha Perkasa, Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya, Maha Kuat, Maha Segala-galanya.
Allah Maha Baik. Jangan berhenti berdoa.
Tidak ada yang mustahil, jika Allah Menghendaki. Seperti, abu Gunung Kelud dari Kediri, Jawa Timur bisa sampai ke rumah (Jogja). Kalau tidak ada letusan, sepertinya susah ya untuk terjadi. Nah..ada Allah. Kita punya Allah Yang Maha Perkasa, Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya, Maha Kuat, Maha Segala-galanya.
Allah Maha Baik. Jangan berhenti berdoa.
2 komentar:
tetiba (eit... tiba-tiba maksudnya, ntar dikoreksi adik Iim lagi :P) ----> LOOOOL. Jadi inget waktu itu bilang "Mbak Fit, usahain jangan pakai kata 'tetiba', 'gegara', dan sejenisnya di tulisan--belum masuk KBBI." Hahahahhahahahhahaha
mhehehe... iyaa...:D
Posting Komentar