3.10.15

Metode Penelitian Pertemuan Minggu Pertama

Kelas kami, kelas “bintang” namanya. Pada hari Kamis kemarin di siang hari mendekati sore, kami mendapatkan ilmu tentang metodologi penelitian melalui dosen pengajar kami, Bapak Agung. Supaya materi yang disampaikan oleh beliau tidak terlupakan begitu saja, dan lebih terekam mendalam, saya ingin mengabadikannya melalui blog ini. Berikut ilmu yang kami peroleh mengenai metodologi penelitian yang diawali dengan membahas mengenai latar belakang masalah.

Latar belakang masalah memiliki titik poin pada bagaimana mengidentifikasi masalah. Masalah ini harus terbukti dan tak terbantahkan. Inilah salah satu hal penting dalam memotret masalah. Ketika sudah benar dalam memotret masalah, maka kira-kira sekitar 50%, skripsi kita tergolong aman, dalam artian tidak melenceng ke mana-mana.


Bagaimana mengidentifikasi masalah? Ada empat pendekatan yang bisa digunakan. Pertama, ketidaksesuaian target dengan realisasi. Apabila kita menggunakan pendekatan ini, maka latar belakang masalah cukup membahas mengenai target dan realisasinya saja. 
Kedua, melihat teori dengan praktik. Sebagai contoh rambu lalu lintas berfungsi mengatur agar jalanan lancar, tertib, aman. Jakarta memiliki banyak rambu lalu lintas. Apakah jalanan di Jakarta tertib, lancar, dan aman? Nah, jadi rambu-rambu lalu lintas ini kalau di Jakarta tidak berhasil. Dengan pendekatan kedua ini, maka di dalam latar belakang masalah cukup membahas teori-teorinya saja. Posisi kita adalah mengembalikan ke praktiknya. Penelitian membuktikan kenapa teori tidak bisa jalan. Dalam penelitian kita harus problem solving
Ketiga, menggunakan pendekatan anomali. Contohnya seperti saat ini, sedang terjadi banyak PHK di mana-mana. Namun, ada perusahaan yang justru menambah jumlah karyawan. Kalau menggunakan pendekatan ketiga, caranya adalah dengan mengembalikan ke normal. Terakhir, pendekatan keempat adalah perbedaan teori. Contohnya pertumbuhan ekonomi itu baik karena dengan adanya pertumbuhan ekonomi masyarakat bisa beraktifitas kemudian kemiskinan pun menurun. Namun, di sisi lain, pertumbuhan ekonomi di negara berkembang malah memperbesar jurang antara si kaya dan si miskin, yang kaya justru menjadi semakin kaya. Ini (PDB meningkat padahal jurang si kaya dan si miskin besar) disebabkan karena ada segelintir orang yang mampu mendokrak PDB dengan kekuatan besar. Dalam pendekatan keempat ini, posisi kita adalah membuktikan yang benar yang mana.

Demikian, materi pada pertemuan minggu pertama ini. Intinya masalah kita adalah hal yang terbukti dan tak terbantahkan. Inilah bagaimana pentingnya memotret masalah. Saat kita akan melakukan penelitian, maka fokus pada objeknya, lalu potret di mana masalahnya. Bagaimana mengidentifikasi masalahnya bisa menggunakan empat pendekatan di atas. Kemudian, yang terpenting lagi adalah penelitian harus problem solving. Gampang-gampang susah yak, semoga bermanfaat.


Tidak ada komentar:

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...