http://thayyiba.com/2016/09/23/5481/sungguh-aku-sangat-mencintai-allah/ |
Q.S Al-Baqarah (2) : 165
“Dan di antara manusia ada orang-orang yang
menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana
mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cinta
kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu
mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscaya mereka
menyesal).”
Abu Darda r.a.
meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Di antara doa yang dipanjatkan
Dawud a.s., “Ya Allah, aku memohon kecintaan-Mu, kecintaan hamba yang mencintai-Mu,
tunjukkanlah amalan yang menyampaikanku kepada cinta-Mu. Ya Allah jadikanlah
cinta kepada-Mu lebih aku sukai dari diri, keluarga, dan dari air yang
menyejukkan sekalipun.”(H.R.
At-Tirmidzi)
Rasulullah Saw
bersabda, “Siapa yang ada tiga perkara padanya, dia telah mendapatkan manisnya
iman, yaitu Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai olehnya dari apa yang selain
keduanya, mencintai dan membenci seseorang semata karena Allah, dan hendaklah dia
benci untuk kembali kepada kekafiran, sebagaimana dia benci jika akan
dicampakkan ke dalam neraka.” (H.R. Al Bukhari
dan Muslim)
Tafsir Ibnu Katsir terkait ayat di
atas:
Allah Swt
menyebutkan keadaan orang-orang musyrik di dunia dan siksaan yang akan mereka
terima di akhirat kelak atas perbuatan mereka menjadikan sekutu dan tandingan
bagi-Nya yang mereka jadikan sesembahan selain Allah Ta’ala dan mereka
mencintainya seperti mencintai Allah. Padahal Dia adalah Allah, tiada ilah yang
hak selain Dia, yang tiada bandingan dan sekutu bagi-Nya.
Dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim disebutkan sebuah hadits
yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia menceritkan, aku pernah
bertanya: “Ya Rasulullah, dosa apa yang paling besar?” Beliau menjawab:
“Engkau membuat
tandingan (sekutu) bagi Allah, padahal Dia telah menciptakanmu.” (H.R. Al-Bukhari
dan Muslim)
Firman Allah ‘Azza
wajalla “Adapun orang-orang yang beriman
amat sangat cinta kepada Allah.” Karena kecintaan mereka kepada Allah dan
kesempurnaan pengetahuan mengenai diri-Nya serta pengesaan mereka kepada-Nya,
mereka tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, sebaliknya mereka hanya
beribadah kepada-Nya semata, bertawakal kepada-Nya, dan kembali kepada-Nya
dalam segala urusan mereka.
Setelah itu
Allah Swt mengancam orang-orang yang berbuat syirik dan menzhalimi diri mereka
sendiri dengan perbuatan itu, Dia berfirman:
“Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zhalim itu mengetahui ketika
mereka melihat siksa (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya.”
Sebagian ulama mengatakan, maksud firman-Nya ini, bahwa hukum itu hanya milik-Nya
semata yang tiada sekutu bagi-Nya, dan segala sesuatu berada di bawah kekuasan-Nya.
“Dan sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.” Yakni, seandainya mereka mengetahui apa yang akan mereka lihat di sana secara nyata dan apa yang
akan ditimpakan kepada mereka berupa adzab yang menakutkan dan mengerikan
akibat kemusyrikan dan kekufuran mereka, niscaya mereka akan mengakhiri dan
menghentikan kesesatan yang mereka kerjakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar