24.7.13

Pendidikan terhadap Anak

Sinopsis materi kajian
Rabu, 24 Juli 2013
oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf

PERINTAH UNTUK MENDIDIK ANAK

Sebagai orang tua, kewajiban pertama kali bukanlah memberikan makan dan minum, akan tetapi memberikan pendidikan. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt dalam ayat berikut:

1. Q.S. at-Tahriim :6

Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Qū 'Anfusakum Wa 'Ahlīkum Nārāan Waqūduhā An-Nāsu Wa Al-Ĥijāratu `Alayhā Malā'ikatun Ghilāžun Shidādun Lā Ya`şūna Allāha Mā 'Amarahum Wa Yaf`alūna Mā Yu'umarūna

"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia Perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."

Ayat ini menunjukkan bahwa selaku orang tua, kita diperintahkan untuk menjaga anak dari api neraka. Seringkali kita mendengar di yaumul qiyamah, selangkah lagi orang tua masuk surga akan tetapi tercekal oleh anak yang disebabkan orang tua rajin sholat tetapi tidak pernah mengajak anak untuk mengenal Allah da Rasul-Nya. Begitu pula, dengan kondisi selangkah lagi orang tua masuk neraka tetapi diselamatkan oleh anak yang sholeh/ah.


2. Q.S. Thoha :132

Wa 'Mur 'Ahlaka Biş-Şalāati Wa Aşţabir `Alayhā Lā Nas'aluka Rizqāan Naĥnu Narzuquka Wa Al-`Āqibatu Lilttaq

"Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang Memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa."

Maksud dari "perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat" di sini bukan hanya teruntuk bapak kepada isteri tetapi juga kepada anak-anaknya, sedangkan maksud "sabar dalam mengerjakannya" (bersabar dalam menyuruh mereka) adalah wajib bagi orang tua dalam mendidik anaknya agar sholat dengan penuh kesabaran karena mendidik anak banyak tantangannya terutama dalam hal sholat (Subuh). Kewajiban untuk mendidik anak agar sholat ini tidak berarti anak hanya diminta untuk sholat saja (sholat adalah perintah paling tinggi), tetapi ibadah yang lain seperti puasa juga termasuk.

Pendidikan terhadap anak bukan hanya untuk anak saja tetapi juga untuk orang tuanya. Semisal anak sholat maka kita selaku orang tua juga mendapatkan pahalanya. Pendidikan di sini istilah lainnya adalah tarbiyah (ngasih tau dan membawa) sehingga orang tua tidak cuma sekedar ilmu. Hal ini karena bagus/buruknya anak tergantung orang tua di rumah. Pendidikan di sekolah pada umumnya baru sebatas pemberian ilmu sehingga dalam hal ini peran orang tua di rumah sangat penting, terutama ibu karena ibu adalah sekolah pertama untuk anak-anaknya.

Maksud dari "Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang Memberi rezeki kepadamu" adalah yang dituntut untuk orang tua bukan rezeki untuk anak-anaknya tetapi bagaimana pendidikan untuk agamanya, bagaimana mengenal Allah dan Rasul-Nya. Dengan demikian, orang tua jangan terlalu memikirkan rezeki untuk anaknya karena rezeki itu di tangan Allah Swt sehingga apabila memang rezekinya ada, insyaAllah Allah Swt akan kasih. Contoh yang bisa kita lihat adalah ada anak yang kondisinya terlantar ketika memiliki bapak ibu, tetapi justru tidak terlantar setelah orang tuanya tidak ada.

Di dalam Q.S. al-Furqaan:74, Allah Swt berfirman,

Wa Al-Ladhīna Yaqūlūna Rabbanā Hab Lanā Min 'Azwājinā Wa Dhurrīyātinā Qurrata 'A`yunin Wa Aj`alnā Lilmuttaqīna 'Imāmāan

"Dan orang-orang berkata, "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa."

Bagaimanakah pasangan kami dan keturunan kami tersebut bisa menjadi penyenang hati kami sebagaimana tercantum dalam ayat tersebut? Jawabannya adalah dengan cara mengenalkan agama kepada mereka. Jadi, tidak mungkin hal itu terwujud kalau mereka tidak dikenalkan agama.


Sebagai contoh:
Manakah yang menjadi penyenang hati antara anak yang sukses dengan gelar S3, doktor, atau profesor namun tidak berbakti vs anak yang lulusan SD namun berbakti kepada orang tua?

Setiap diri kita sejatinya adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. Begitu pula, seorang Bapak akan dimintai pertanggungjawaban atas anak-anaknya.


Foto diambil dari http://kamaldiegrosse.wordpress.com/2010/08/08/pendidikan-anak/


2 komentar:

Sandstory mengatakan...

yang paling bawah itu gambarnya fitri sendiri? wow...

btw, cie topiknya pendidikan anak...

Fitri Ani Nur Muslihatun mengatakan...

he..mirip yak..

hoo.. topik nya keren kan?

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...