Q.S. al-Furqan : 68-69
"dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang Diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat,
(yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina."
Sebab turunnya ayat:
Dari kaum musyrikin (yang hendak masuk Islam), mereka dulu zina dan beberapa kali membunuh orang. Akhirnya mereka datang kepada Rasul dengan rasa ragu dan takut bahwa keimanan bagi mereka tidak berguna. meskipun sudah masuk Islam, tidak diterima keimanannya maka mereka pun meminta fatwa apakah bermanfaat Islam kami.
Maka Allah menerima tobat mereka (diampuni dosa-dosa mereka sebelum masuk Islam) sebagai kabar gembira bagi mereka.
Hadist yang semakna dengan ayat ini:
Ibnu Mas'ud r.a. bertanya Rasul Saw:
Dosa apakah yang terbesar di sisi Allah? Beliau bersabda, "kamu menjadi bagi Allah Swt sekutu padahal Dia yang menciptakanmu.", aku bertanya, sungguh hal itu adalah perkara yang besar, aku bertanya, lalu apa? Beliau bersabda, "kamu membunuh anak-anakmu karena takut makan bersamamu (takut miskin), aku bertanya, kemudian apa? kamu berzina dengan istri tetanggamu.
H.R. Bukhari
Kalau ada tetangga yang diganggu, maka kita harus membela karena orang yang paling bertanggung jawab pada tetangga adalah tetangga. begitu pula sahabat.
Larangan Membunuh
- Berhati-hati dalam berperang (teliti dahulu apa yang kamu lawan itu, betul orang-orang kafirkah) --> Q.S. an-Nisa' : 94
Di zaman seperti sekarang ini, kita tidak bisa berdoa," Ya Allah berikan kemenangan di satu sisi karena semua simbol bagi Islam." Doa yang tepat adalah agar yang benar (haq) maka dikuatkan Allah, dan yang bathil maka dilemahkan Allah.
Namun, untuk perang antara Palestina dengan Zionis maka itu sudah pasti benar.
Berdasarkan ayat di atas, maka sekedar mengucapkan kalimat tauhid --> dilarang untuk dibunuh.
Usamah bin Zaid r.a. berkata:
Rasul telah mengutus kami ke Khurafah dari Juhairah, di pagi hari. Lalu kami (Usamah dan Anshar) bertemu dengan seorang musuh. Ketika kami mengalahkannya, orang itu mengucapkan Laa illaha Illa Allah. Orang Anshar yang bersamaku tidak jadi membunuh karena mendengar Laa illahailla Allah tapi denganku, aku bunuh karena aku liat orang itu hanya berharap meminta perlindungan /takut dengan senjata(karena dari awal tetap bertahan dengan agama yang dianutnya).
Sesampainanya di Madinah, saya sampaikan ke Rasulullah. Nabi tidak menggubris kata-kata Usamah.
Rasul bersabda:
Apakah engkau tetap membunuhnya, setelah mengucapkan Laa illaha illa Allah..
Apakah kamu sudah membelah dadanya hingga kamu mengetahuindia ucapkan itu atau tidak? Beliau terus mengulang-ulang hingga...H.R. Muslim.
Berhati-hati dalam menghilangkan jiwa seseorang
Apalagi memberikan fatwa: ini halal darahnya. Bagaimana dalam keadaan damai--> harus lebih berhati-hati, apalagi Islamnya udah sejak dulu.
Ancaman bagi Pembunuh
- Membunuh dengan sengaja (karena pengen dunia, di luar agama) --> neraka jahannam
"Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka Jahannam, dia kekal di dalamnya. Allah Murka kepadanya, dan Melaknatnya serta Menyediakan azab yang besar baginya."
- Disejajarkan dengan kemusyrikan
setiap dosa boleh jadi Allah Swt memberikan ampunan kecuali kemusyrikan atau seorang mukmin yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja."
H.R. Abu Daud, Nasa'i dengan sanad yang shohih.
- Mendapat murka Allah Swt
Seandainya penduduk bumi dan langit bersyarikat (bekerja sama) dalam menumpahkan darah seorang mukmin, sungguh Allah Swt akan meembanting wajah mereka semua ke dalam neraka."
H.R. Imam Turmudziy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar