Barangkali beberapa orang
memiliki anggapan bahwa menikah dengan seseorang yang sama-sama dari Jawa tentu
tidak akan menimbulkan salah paham dalam memahami pembicaraan. Hal ini bisa
benar bisa juga kurang tepat karena bahasa Jawa sendiri memiliki ragam bahasa
yang cukup banyak antara satu daerah dengan daerah yang lain. Bahasa Jawa yang
digunakan di Jawa Tengah dan Yogya mungkin relatif hampir sama, tetapi untuk
Jawa Timur, bisa jadi akan ada salah tafsir, seperti yang sering kali saya
alami ketika mudik ke kampung halaman suami di Mojokerto, Jawa Timur. Saya yang
dari Bantul, Yogya kadang salah memahami apa yang dimaksud oleh ibu (mertua)
saya. Alhasil, wkwkkwkw terkadang
serasa nggak nyambung, blas. Malu…mhihihi. Duuh, maaf ibu(k)..
Berikut ini beberapa kata dalam
bahasa Jawa yang memiliki istilah berbeda antara bahasa Jawa di kampung halaman
saya dengan kampung halaman suami. Barangkali ini juga bisa membantu sahabat
semua yang menikah (atau nanti akan menikah) dengan corak budaya Yogya/Jawa
Tengah-Jawa Timur. Aamiin semoga bermanfaat.
Yogya/Jawa Tengah
|
Jawa Timur
|
Bahasa Indonesia
|
dalan
|
Embong
|
jalan
|
ember
|
Tong
|
ember
|
Lemut
(dibaca lemot dengan u yang dibaca hampir seperti
o; seperti pada kata semut)
|
Lamok
|
nyamuk
|
kolah
|
jeding
|
kamar mandi
|
Apa to? Ngopo to?
(dibaca opo to dengan a (apa) hampir mirip
seperti o)
|
Apa’a? Ngopo’ o?
|
Apa ya? Kenapa ya?
|
bar
|
Mari
|
sesudah
|
bubar
Jamaah sholat Subuh neng mesjid wis bubar.
|
buyar
|
kelar/selesai
|
diserokake >> suara
banter angine banter melempem kerupuk e ditutupi ben ora melempem. |
dibanterno/bathek
gebes angine nggebes ayem |
dikeraskan
anginnya kencang tidak renyah |
Beberapa kata yang lain adalah “dirabuki”,
waktu itu digunakan dalam kegiatan memasak, seperti “Tongkol dirabuki telur.” Kalau di kampung saya
dulu, rabuk itu untuk pupuk, seperti contohnya: Tanduranene dinei rabuk (tanamannya dikasih pupuk). Jadinya, pas
denger istilah rabuk digunakan dalam makanan saya gagal paham (again). Ternyata maksud dirabuki di sini adalah dilapisi/dibalut.
Nah.. terakhir sebagai penutup, jurus
paling ampuh yang biasanya saya gunakan ketika berada dalam lingkungan
percakapan yang tidak segera paham adalah segera beralih ke suami dengan isyarat
muka “minta bantuan” terjemahan. Qiqiqiqi.
1 komentar:
*buru-buru kasih subtitle kalau ngobrol sama ibu*
:D
Posting Komentar