11.7.15

Javanese


Gambar diambil dari : http://effectivecommunicationadvice.com/keys-for-effective-communication
Barangkali beberapa orang memiliki anggapan bahwa menikah dengan seseorang yang sama-sama dari Jawa tentu tidak akan menimbulkan salah paham dalam memahami pembicaraan. Hal ini bisa benar bisa juga kurang tepat karena bahasa Jawa sendiri memiliki ragam bahasa yang cukup banyak antara satu daerah dengan daerah yang lain. Bahasa Jawa yang digunakan di Jawa Tengah dan Yogya mungkin relatif hampir sama, tetapi untuk Jawa Timur, bisa jadi akan ada salah tafsir, seperti yang sering kali saya alami ketika mudik ke kampung halaman suami di Mojokerto, Jawa Timur. Saya yang dari Bantul, Yogya kadang salah memahami apa yang dimaksud oleh ibu (mertua) saya. Alhasil, wkwkkwkw terkadang serasa nggak nyambung, blas. Malu…mhihihi. Duuh, maaf ibu(k)..

Berikut ini beberapa kata dalam bahasa Jawa yang memiliki istilah berbeda antara bahasa Jawa di kampung halaman saya dengan kampung halaman suami. Barangkali ini juga bisa membantu sahabat semua yang menikah (atau nanti akan menikah) dengan corak budaya Yogya/Jawa Tengah-Jawa Timur. Aamiin semoga bermanfaat.

Yogya/Jawa Tengah
Jawa Timur
Bahasa Indonesia
dalan

Embong
jalan

ember
Tong
ember

Lemut
(dibaca lemot dengan u yang dibaca hampir seperti o; seperti pada kata semut)

Lamok
nyamuk

kolah
jeding

kamar mandi
Apa to? Ngopo to?
(dibaca opo to dengan a (apa) hampir mirip seperti o)
Apa’a? Ngopo’ o?
Apa ya? Kenapa ya?

bar

Mari
sesudah

bubar
Jamaah sholat Subuh neng mesjid wis bubar.
buyar

kelar/selesai
diserokake >> suara

banter
angine banter

melempem
kerupuk e ditutupi ben ora melempem.
dibanterno/bathek

gebes
angine nggebes

ayem
dikeraskan

anginnya kencang


tidak renyah
  
Beberapa kata yang lain adalah “dirabuki”, waktu itu digunakan dalam kegiatan memasak, seperti “Tongkol dirabuki telur.” Kalau di kampung saya dulu, rabuk itu untuk pupuk, seperti contohnya: Tanduranene dinei rabuk (tanamannya dikasih pupuk). Jadinya, pas denger istilah rabuk digunakan dalam makanan saya gagal paham (again). Ternyata maksud dirabuki di sini adalah dilapisi/dibalut.

Nah.. terakhir sebagai penutup, jurus paling ampuh yang biasanya saya gunakan ketika berada dalam lingkungan percakapan yang tidak segera paham adalah segera beralih ke suami dengan isyarat muka “minta bantuan” terjemahan. Qiqiqiqi.

1 komentar:

Sandstory mengatakan...

*buru-buru kasih subtitle kalau ngobrol sama ibu*

:D

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...