oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
Q.S. ash-Shaff (61) :4
"Sesungguhnya Allah Mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh."
Makna ayat tersebut secara harfiah adalah orang yang jihad di jalan Allah dengan merapatkan shof.
Imam Ibnu Katsir rhm:
Mereka mendirikan sholat di mana mereka mendapatnya walaupun di atas hewannya. (H.R. Abu Hakim)
Maksudnya adalah Allah mencintai orang yang menjaga sholatnya, tidak menunda waktu sholat.
Said bin Jubair r.a.:
Rasul tidak memerangi musuh kecuali mengatur barisan yang rapat satu dengan yang lainnya.
Di dalam sholat berjamaah, Allah menyukai saat kita merapikan shof.
Abu Bahirah rhm:
Mereka tidak suka berperang di atas kuda. Mereka lebih suka berperang di atas muka bumi. Setelah turun surat Shaaf ini, mereka lebih suka jalan kaki.
Imam Qurthubi rhm:
Dalam ayat ini mengandung beberapa pelajaran: yaitu
- Mencintai siapa yang jihad di jalan Allah Swt untuk tetap di tempatnya seperti tetapnya bangunan,
- orang yang mantap dalam perang seperti bangunan yang kokoh,
- tidak lari dalam perang.
- Pengajaran dari Allah bagi orang-orang mukmin, bagaimana saat mereka memerangi musuh-musuh mereka,
- secara fisik: merapatkan barisan >> lebih dekat pada keberanian, apabila jarang-jarang ada takut.
- Di dalam jamaah yang bergabung denagn yang berani (dekat yang berani), maka keberanian akan menular >> seperti halnya pemimpin yang berani, mampu menularkan semangat dan keberaniannya.
- Tidak boleh keluar dari barisan (perang) kecuali karena hajat, 2 hal:
- orang maju ke depan >> orang lain menjadi bersemangat >> maka ini diperbolehkan. Namun, kalau hanya berani, dan tidak mampu mempengaruhi pasukan >> maka tidak diperbolehkan.
- mubarazah >> orang kafir minta untuk dilakukan perang tanding.
- Bersatu untuk berjihad di jalan Allah. Dalam hal ini, meski seseorang pintar, alim, lalu dakwah sendiri, tidak mau bergabung >> tidak boleh. Mustinya suatu saat, para ulama bersatu >> kalau ingin dicintai Allah >> saat Allah sudah cinta maka dikabulkan apa yang menjadi cita-cita.
Ada beberapa pendapat:
- Tidak mengapa untuk timbulkan rasa takut pada musuh dan demi mencari syahadah dan motivasi perang,
- Tidak diperbolehkan >> takut ada riya' dan ke luar dari hal yang dilarang Allah untuk bertemu musuh kecuali mubarazah (perang tanding).
Q.S. al-Baqarah (2) : 120
"Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah."
Di dalam ayat ini, orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridho sampai engkau mengikuti agama mereka. Dalam hal ini, yang berkata adalah Allah. Jadi ini tentu sudah pasti, tidak mungkin tidak. Agama di dalam ayat ini bisa diartikan paham, tata cara mereka, dsb.
Seandainya engkau mengikuti keinginan/ kemauan mereka >> sistem mereka, gaya hidup mereka. Mereka tidak akan pernah berhenti.
Pelajaran yang bisa kita ambil:
- jaga saudara kita >> aqida
- jaga saudara kita >> agar gaya hidup sesuai al-Quran dan Sunnah.
- dengan jiwa,
- dengan harta,
- dengan lisan,
- dengan hati.
Jihad juga bisa dilakukan dengan menggunakan internet untuk dakwah.
Bersatu:
- Jihad terhadap kedholiman dan kebid'ahan >> aliran-aliran sesat seperti JIL, rafidhah, nawasyid, dll.
- Jikad kemungkaran melalui:
- dengan tangan >> dengan kekuasaan.
- dengan lisan >> beritahukan dengan lisan kita. Kalau tidak mampu dengan:
- dengan hati >> ngedumel, nggerundel, di hati sumpek. Jihad dengan hati adalah yang paling rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar