13.9.17

Home Education Kiki Barkiah -pertanyaan 9,19,28


Alhamdulillah beberapa waktu yang lalu saya berkesempatan bergabung dengan kuliah whatsapp terkait home education bersama teh Kiki. Berhubung kuliah whatsaapp ini sarat materi dan karena takut kalau tidak dipindah ke blog akan hilang dan susah dicari, maka memindahkan materi ke blog adalah solusi jitu. Semoga bermanfaat bagi yang lainnya. Mohon maaf kalau dalam penyajiannya tidak urut.
No.
Nama Penanya
Pertanyaan
9.
Meri Rahmawati
Saya ingin mengajukan pertanyaan, bagaimana caranya menumbuhkan semangat dan rasa percaya diri anak karena sering dibully baik itu di lingkungan sekolah mauupun di rumah. Terima kasih.

Jawaban Teh Kiki Barkiah:
Tips yang pertama adalah orang tua harus menjadi benteng yang terakhir yang memberikan rasa kepercayaan, penghargaan setinggi-tingginya kepada anak. Jadi jangan sampai orangtua sendiri tidak merasa bangga, tidak merasa bahwa anaknya berharga.

Ketika kita sendiri misalnya tanpa sadar membully mereka, maka kepada siapa lagi mereka akan berharap untuk bisa menumbuhkan rasa percaya diri itu kalau di lingkungan yang terdekatnya saja tidak menghargainya. Jadi, add list, kalau di dunia ini gak ada yang menghargai anak kita, maka kitalah yang senantiasa membuat anak-anak kita merasa berharga.

Tips yang kedua, evaluasi apa yang bikin anak kita menjadi sasaran bully. Apakah karena tubuhnya yang terlalu lemas, berarti mungkin kita perlu memotivasi anak untuk semakin prima fisiknya. Atau jika itu terjadi pada sesuatu yang tidak kita bisa ubah, berarti ajak anak untuk melihat sisi positif dari semua kekurangan dan kelebihan yang Allah karuniakan kepada anak kita.

Biasanya anak-anak yang menjadi sumber bully itu memang biasanya berbeda. Jadi perlu kita lihat apakah berbedanya dari sisi yang tidak baik, kalau misalnya yang tidak baik ya berarti kita perbaiki.

Tapi ada juga yang memang berbedanya karena dia memiliki keunggulan dalam kebaikan, yaudah kalau seperti itu mah tinggal menetralisir perasaan anak kita supaya tidak merasa bahwa dibully itu sesuatu yang sangat mengganggu kehidupannya. Sebenarnya orang-orang itu membully karena perasaan jealous mereka terhadap karunia yang Allah berikan kepada kita, termasuk juga memotivasi anak kita untuk tidak bersikap tinggi hati gitu ya atas kelebihan yang Allah berikan.

Nah, ketika anak-anak itu tahu kondisi anak-anak pembully itu sebenarnya adalah seseorang yang perlu kita bantu dan kita kasihani, mudah-mudahan anak-anak kita sendiri jadi merasa percaya diri karena sebenarnya yang bermasalah itu bukan anak yang dibully tapi justru anak yang membully. Dia yang perlu ditolong untuk menghentikan kedzalimannya, dia yang membutuhkan perhatian. Jadi, saya kadang memotivasi anak-anak kita begini, mereka itu mungkin kurang diperhatikan, kurang ada yang menghargai mereka, kurang ada yang membuat diri mereka merasa berharga sehingga mereka mencari cara untuk bisa terlihat berharga dengan cara mengumpulkan kekuatan dan membully orang lain. Seperti itu anak-anak saya, jadinya leih percaya kepada dirinya sehingga tidak terlalu masalah ketika dia dibully.

19.
Inggit Arfiyanti
Assalamu’alaikum. Saya ingin bertanya:
Bagaimana tips menghadapi balita yang mulai senang bertanya “kenapa”, agar kami orang tua bisa tetap sabar menjawab pertanyaan anak dengan ramah, tanpa terpancing emosi walaupun sering kali pertanyaan anak berulang atau mungkin menurut orang dewasa itu pertanyaan yang kurang penting. Misalnya seperti “kenapa bungkus ini warnanya merah? kenapa (gambar) kerbau itu senyum?” (saat baca buku bersama), dsb.

Bagaimana cara respon terbaik orang tua pada anak yang demikian agar anak tetap merasa diperhatikan, dihargai atas rasa ingin taunya?

Jawaban Teh Kiki Barkiah:
Pertama, rasa syukur kita ya miliki anak-anak yang sangat kritis bertanya. Karena di luar sana juga ada banyak anak-anak yang sangat pasif walaupun secara fitrah belajar tapi banyak fitrahnya yang tersimpangkan dan terkuburkan karena respon lingkungan yang memang tidak tidak terlalu baik. Jadi ini bisa memotivasi kita jangan sampai kesalahan kita dalam merespon pertanyaan anak sehingga kemudian menguburkan atau menyimpangkan fitrah belajar anak-anak ya. Jadi, inshaa Allah E=mc2. Energi menjadi orang tua itu sama dengan motivasi dikali cita-cita kuadrat. Artinya, ketika ibu bersabar untuk menjawab pertanyaan, ibu lihat motivasinya apa, ibu lihat cita-cita ke depan apa yang bisa terwujud dengan kesabaran ibu menjawab pertanyaan.

Ada satu kisah yang terkesan sama saya waktu saya membaca sebuah tulisan tentang pengalaman seorang dokter yang PPT di sebuah desa. Ia  mendapati seorang ibu yang menghentikan pekerjaan mencuci piringnya ketika anaknya bertanya tentang sesuatu.

Dokter tersebut bertanya mengapa ibu harus menghentikan pekerjaan ibu mencuci piring pada saat anak bertanya?

Ibu itu menjaawab: amak saya bertanya itu tidak setiap saat dan belum tentu lagi bisa diulang waktunya. Sementara pekerjaan mencuci piring itu bisa kita tunda di lain waktu.

Artinya, beliau begitu merasakan bahwa ketika anak bertanya itu kan satu kesempatan emas. Banyak ilmu yang kuncinya bisa terbuka karena anak bertanya. Termasuk bertanya juga menunjukkan kesiapan seorang anak untuk menerima informasi. Tinggal bagaimana kebijaksanaan kita untuk mengolah informasi. Karena ada beberapa pertanyaan yang mungkin sulit untuk dijawab atau tidak pantas untuk dijawab secara dhohir atau secara blak-blakan diberitahukan kepada anak-anak. Jadi, tinggal bagaimana mungkin kalau dirasa pertanyaannya sesuatu yang normative atau terus berulang, paling bisa dialihkan saja, dikembangkan pertanyaannya supaya dia terangsang untuk bertanya pada hal-hal yang lain.

Kemudian kalau ibu dirasa timingnya memang kurang tepat, ada pekerjaan lain yang tidak bisa ditunda, bisa juga kita simpan pertanyaan anak-anak untuk dibahas supaya bisa lebih rinci, lebih detil bahkan menjadi kesempatan untuk membuka buku bersama atau browsing bersama tentang sesuatu yang mungkin kita belum kuasai.

Saya pribadi (Teh Kiki) punya masalah dengan anak yang suka bertanya alias dia suka ga pas timingnya. Misalnya karena terlalu cerdas dan terlalu banyak lintasan pikiran, nanti missal lagi hapalan quran tiba-tiba melintas yang kalau kita ladenin terus bisa mengganggu kegiatan kita dan pencapaian-pencapaian yang sudah dibuat. Paling saya tunda. “Abang, abang selesaikan ini dulu, setelah selesai abang boleh mengajukan tiga pertanyaan.“

Anak harus diajarkan untuk sedikit menunda dan memahami waktu dan sikap yang tepat sesuai dengan waktu di mana dan kapan sebaiknya ia dapat menyampaikan pertanyaan. Anak-anak juga sejalan dengan usianya, anak juga harus tahu aturan. Tidak serta merta harus terus mendistrak sesuatu. Tapi kalau masih kecil, karena belum paham tentang itu, silakan dimanfaatkan saja, diprioritaskan untuk memuaskan rasa ingin tahu anak.

28.
Sri Hastuti
Bunda, bagaimana ya cara untuk memotivasi anak agar berani dan siap melakukan operasi? Anak saya (22m) selalu histeris kalau diajak ke dokter/bidan/klinik seperti trauma melihat ruangan/seragam. Terima kasih.

Jawaban Teh Kiki Barkiah:
Mbak usia 22m memang agak susah kalau dikasih pengertian secara verbal. Kalau belum mendesak gak papa ditunggu agar bisa diberi pengertian karena bertahap ya menghilangkan trauma anak itu. Upayakan tidak ada kejadian yang tidak menyenangkan lagi, yang semakin membuat sulit sembuh dari trauma. Termasuk juga dilarang menakut-nakuti anak dengan tindakan medis. Pada masa mereka membutuhkan, trauma itu jadi menyulitkan tindakan.

Masalahnya kalau pasien meronta kan tidak nyaman juga tindakannya kecuali yang sudah darurat, meronta pun kan akan tetap dijalani yang prioritas. Allohua’lam mungkin bisa tanya sama ibu-ibu disini bagaimana menjadikan rumah sakit yang ramah anak, dokter yang ramah anak, serta ortu yang bijak mendampingi anak berobat.

Pengalaman saya sih anak-anak yang agak besar bisa disounding dulu sebelum pengobatan. Lalu sedikit dikasih bumbu berupa hadiah bila berani saat dokter mengambil tindakan. Anak juga beda-beda. Fatih tidak nangis saat disuntik tapi ada juga yang nangis gak mau disuntuk. Bila sangat diperlukan suatu tindakan medis, ya banyak-banyak berdoa minta kemudahan pada Allah.




Sumber: tanya jawab kulwapp Home Education bersama Kiki Barkiah.

Tidak ada komentar:

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...