Materi kali ini masih berhubungan dengan materi sebelumnya, yaitu mengenai sifat orang mukmin yang tercantum di dalam Q.S. Al-Furqaan (25) : 60-73
Q.S. Al-Furqaan (25) : 70-71
"kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka Diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya."
Orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shalih,
- tidak menyekutukan Allah
- tidak membunuh
- tidak berzina
Tidak Bersaksi Palsu
Q.S. Al-Furqaan (25) : 72
"Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya,"
Orang-orang yang beriman (hamba-hamba Allah) itulah yang tidak memberikan kesaksian palsu baik yang memudhoratkan orang lain sampai dengan yang tidak memudhoratkan orang lain. Dengan demikin, meski kesaksian palsu itu tidak sampai menimbulkan mudhorat, orang-orang yang beriman tidak mau melakukannya.
"dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya,"
Di yaumil akhir nanti, orang-orang yang melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi dunia dan akhirat akan menyesal.
Besarnya Kesaksian Palsu
- Allah mensejajarkan dengan penyembah berhala,
- Dosa besar
Maukah kalian aku beritahukan dengan dosa yang terbesar? (diulang s.d. 3 kali). Kami menajwab: Tentu, ya Rasul. Beliau bersabda:
- Mensekutukan Allah Swt,
- Durhaka dengan kedua orangtua. Mulanya menyender/berbaring, lalu beliau duduk, seraya berkata,
- Kesaksian palsu, beliau terus mengulang-ulangnya hingga kami berkata, "Seandainya beliau berhenti."
Maksud dari tindakan Rasulullah dengan beliau duduk pada saat mengucapkan kesaksian palsu padahal sebelumnya beliau menyender,
- untuk menunjukkan penekanan,
- untuk mengingatkan agar hati-hati >> karena nanti akan banyak terjadi.
Rasulullah Saw bersabda >> H.R. Bukhari-Muslim
"Sesungguhnya sebaik-baik dari kalian adalah (umat) jamanku, kemudian setelahnya, kemudian setelahnya (lagi), kemudian setelahnya (lagi).
(Berkata Imran: saya ragu apakah Rasul Saw mengatakan setelah jamanku 2 (dua) atau 3 (tiga) kali).
Kemudian, setelah itu mereka sekelompok orang yang mengumbar sumpah akan tetapi tidak bisa dipegang sumpahnya, mereka berkhianat dan tidak dapat diberi amanat, dan mereka memerintahkan hal-hal akan tetapi mereka tidak melaksanakannya."
Rasul : masa sahabat : 100 H
kemudian generasi setelah sahabat disebut : tabi'in >> kurang dari atau sama dengan 200H
kemudian generasi setelah tabi'in disebutt : tabiut tabi'in >> kurang dari atau sama dengan 300H
Dalam hadist ini terkandung hikmah:
- banyak saksi palsu
- larangan banyak bersumpah >> kata ulama, walau benar aja, ga boleh.
Sumpah itu dapat melariskan barang dagangan, tetapi menghapuskan keberkahan.
H.R. Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar