![]() |
Gambar diambil dari:http://ink361.com/app/users/ig-8648145/indadari/photos/ig-979627986715224949_8648145 |
Waktu
berjalan sangat cepat hingga waktu itu tinggal selangkah lagi Ramadhan akan
tiba. Sempat merasa was-was dan khawatir mengingat saat itu saya masih
menyisakan utang puasa Ramadhan (hiks)
ditambah lagi dengan kondisi sedang hamil yang kerap mual-mual dan muntah.
Alhamdulillah, atas segala pertolongan dari Allah, utang puasa saya lunas pada
h-2 menjelang Ramadhan. Yeah, dedek-di dalam perut-kita berhasil,,!
Kalau
mengingat masa-masa melunasi utang itu, rasanya sungguh keajaiban. Hanya
Allah-lah Pemilik segala kekuatan. Sebagian besar, saya menjalankan puasa qadha
tersebut pada akhir pekan dengan pertimbangan libur dari kegiatan kantor
sehingga tidak akan perlu merasakan waktu tempuh perjalanan kantor-kosan yang
lumayan jauh. Namun, ternyata waktu untuk melunasi hutang pada akhir pekan
tidaklah cukup sehingga pada akhirnya saya melaksanakannya pada hari kerja
dengan jam pulang kantor 17:00 dan kemacetan yang mewarnai selama perjalanan
pulang.
Usai
menuntaskan utang puasa tersebut, saya pun semakin mantap untuk tetap berpuasa
selama Ramadhan, apalagi jam pulang kantor saat Ramadhan lebih awal sejam
(16:00) sehingga ada kesempatan untuk bisa berbuka di kosan. Oiya, selama
menjalankan puasa tersebut, alhamdulillah dedek
juga sehat. Dokter kandungan juga sama sekali tidak melarang untuk berpuasa
(Ketika ditanya, bolehkah puasa selama hamil? Jawabannya boleh banget kata
beliau..hehehe) Namun, tentu ada banyak hikmah yang bisa saya petik. Salah
satunya adalah jangan pernah menunda
membayar utang (puasa). Mungkin setahun terasa sangat panjang, tetapi kita
tidak pernah tahu, ke depan akan ada hal-hal apa saja yang akan terjadi. Nah,
terlebih, bagi yang akan menikah (lho?!!),
hehehe, kalau bisa sebelum akad nikah, udah selesai ya utang puasanya.
Jangan seperti saya. Jadi, bila ternyata usai akad nikah itu Allah langsung
menganugerahi dengan titipan (anak), maka tidak perlu ada rasa khawatir atau
was-was jika masih punya tanggungan utang.
Demikian,
semoga Allah mengampuni segala kekhilafan. Segala puji bagi Allah Swt, yang
dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan-kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar