29.7.15

Muslimah Day 2015_Mbak Asma Nadia

Salah satu kelebihan tinggal di dekat kampus adalah bisa menikmati event-event yang diadakan di kampus. Meski sekarang sudah bukan lagi menjadi mahasiswa, alhamdulillah ada event terbuka untuk umum yang diadakan di kampus. Pas akhir pekan lagi, dan tak ada jadwal ke mana-mana karena saat itu saya sedang hamil muda sehingga lebih memilih beraktivitas di kosan atau sekitar kosan . Jadi, begitu tau infonya, langsung ndaftar. Nama acaranya Muslimah Day 2015. Dalam acara yang berlangsung di Student Center pada hari Ahad, 26 April 2015 tersebut, ada kajian yang diisi oleh mbak Asma Nadia.

Berikut ini, sedikit resensi dari yang disampaikan oleh Mbak Asma Nadia. Semoga bermanfaat.

Pada awal materi, mbak Asma Nadia bercerita mengenai masa kecil beliau yang suka membaca tetapi tidak punya uang. Beliau sering membaca dari bungkus cabai dan bawang namun sering sedih karena bungkusan yang ada di pasar tak memiliki urutan halaman. Beliau senang merajut mimpi di toko jendela buku besar meski tidak diperkenankan masuk karena penampilan yang lusuh. Semangat untuk membaca senantiasa bersemi di hati seperti dengan mengais buku dari penjualan buku bekas, "Apa pun Asal Bisa Membaca", kata beliau. Saat beliau sakit-sakitan, membaca buku menjadi obat beliau di rumah sakit.

Selanjutnya, mbak Asma Nadia mengisahkan ketika hidayah menyapa beliau untuk berjilbab, perjuangan beliau selama mengenakan jilbab, sekaligus memberikan semangat kepada para muslimah dalam berjilbab, antara lain:
  • Allah sudah memberi banyak nikmat, kenapa berhitung untuk taat?
Islam adalah tunduk, patuh, berserah diri. Sudah ikhlaskah kita pakai jilbab?
  • Berjilbab tanpa izin orang tua
Mbak Asma Nadia memutuskan mengenakan jilbab selang beberapa hari dari kakak beliau, Mbak Helvy Tiana Rossa. Keputusan untuk berjilbab beliau lakukan tanpa izin orang tua. Ali bin Abi Thalib masuk Islam juga tanpa izin orangtua.
  • Ujian jilbab baik di rumah maupun di sekolah
Bukan Salah Jilbabmu
  • Asah Kreatifitas > beri ruang untuk hobi dan potensimu.
Saat kita pakai jilbab, identitas Islam langsung melekat ke kita. Buktikan dengan jilbab itu, prestasi dan akhlaq kita makin bagus.
Oiya, beberapa kriteria jilbab yang perlu diperhatikan adalah: menutupi dada, tidak transparan, tidak membentuk, sama satu lagi (tidak saya tulis di sini karena saya tidak mampu membaca tulisan tangan saya sendiri, duh, hiks)
  • Usahakan menjadi Yang Terbaik
  • Perbaiki Diri Lahir dan Batin >> Salon Kepribadian; jangan jadi muslimah nyebelin.
Jangan jadi muslimah galau >> jangan menghabiskan waktu, pikiran, dan energi untuk seseorang yang tidak mengukir namamu di hatinya. Dengan jilbab, cinta ke Allah adalah nomor 1 (satu). Ketika galau, muslimah jadi gak ceria. Daripada galau, percantik diri lahir dan batin. Janji Allah : Laki-laki baik untuk perempuan baik. Alhamdulillah, banyak muslimah berjilbab menikah muda.
  • Jilbab bukan Pembatas Mimpi

Tidak ada komentar:

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...