Resensi Materi kajian Rabu, 13 November
oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
Nasihat Luqman al-Hakim kepada puteranya
untuk mengajarkan:
- Tauhid
- Berbakti pada kedua orang tuanya
- Apabila orang tua atau yang lain bertentangan dengan agama maka jangan diikuti
Q.S. Luqman (31) :17
"Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting."
"Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting."
Pelajaran yang bisa diambil dari ayat
tersebut adalah agar anak diajarkan untuk:
- Sholat
- Bisa memberikan contoh kebaikan/mengajak kepada kebaikan dan mencegah kebaikan kemudian bersabar
- Dirikanlah sholat
Menurut Imam Ibnu Katsir : mendirikan sholat di sini tak cuma kerjakan
sholat tapi juga dengan memperhatikan batas-batasnya,
fardhu-fardhunya, waktu-waktunya.
Perhatikan waktu >> missal tidak
diundur-undur seenak-enaknya, semau-maunya, usahakan untuk jaga sholat…
- Jadilah orang yang perintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran sesuai kemampuan>> ga cuma pelaku kebaikan tapi juga terdepan dalam kebaikan, motivator. Dalam hal ini, tanamkan kepada anak untuk jadi sumber kebaikan dan pencegah kemungkaran di barisan terdepan. Tak lupa, iringi anak untuk bersabar karena pasti anak akan dapat ejekan dari teman-temannya. Kuncinya adalah dengan memberi contoh, mulai dari diri sendiri terus ke anak karena akan sulit kalau kita juga tidak melakukan.
Bersabarlah atas apa yang menimpamu
>> karena orang yang menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran pasti
mendapat sesuatu yang tidak menyenangkan, menyakitkan.
Perlunya untuk memberi tahu anak bahwa apabila menjadi yang terdepan, dan mengajak yang lain kepada kebaikan akan ada hal yang tidak mengenakkan.
Para ulama sepakat bahwa hampir setiap orang yang mengajak kepada kebaikan dan menyuruh mencegah kemungkaran pasti dapat sesuatu yang tidak diinginkan baik dengan kata-kata (dicaci/dihina), disakiti, atau bahkan dibunuh.
Perintahkan kebaikan dan cegahlah kemungkaran sesuai kemampuan >> tidak mesti dipaksakan mencegah kemungkaran.
Bagaimana Mendidik Anak untuk Mendirikan Sholat?
- Suri tauladan >> tidak mungkin anak sholat kecuali kasih tauladan. Q.S. At-Tahrim (66):6
- Memberikan motivasi dan ancaman
·
Dibacakan ayat/hadist bagi yang
mendirikan/menjaga sholat
Semisal hadist ini, Abu Hurairah r.a.
Sungguh yang pertama kali diperiksa dari
seorang hamba di hari kiamat adalah sholat. Bila sholatnya bagus maka ia
beruntung, selamat. Tapi bila rusak maka sia-sia, rugi. (H.R. Nasai, Turmudzi,
Shahih)
- · Sebagai syukur kepada Allah Swt >> menjaga shalat termasuk tanda syukur, ketika kita bersyukur Allah kasih nikmat yang lebih.
Hendaklah seorang bapak sebut untuk
anak-anaknya bahwa sholat itu bagian
dari bersyukur pada Allah atas nikmat-nikmat dari Allah seperti rumah,
sepeda, dsb. Rasulullah kakinnya hingga bengkak. Ketika hal itu ditanyakan oleh
Rasulullah, Beliau menjawab, “Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yang
bersyukur?”
Syukur identik dengan sholat.
- Menyebutkan hikmah sholat (faedah-faedah sholat di dunia dan akhirat)
Faedah di dunia >> sholat bikin sehat
dan cegah dari berbagai penyakit. Gerakan sholat (rukuk, sujud, dsb.) membuat
sehat.
Tuma’ninah (berhenti sebentar di dalam
sholat) membuat, santai, tenang yang berimbas ketenangan di dalam hati.
![]() |
Gambar diambil dari http://1bog.org/blog/the-parents-guide-to-kid-friendly-solar-2/ |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar