14.11.13

Sebelum hujan

Gambar diambil dari http://www.flexmedia.co.id/hujan/
Kau tahu aroma hujan?

Bahkan sebelum datang saja aku sudah bisa mencium aromanya.
Aroma angin nan dingin merindu datangnya hujan..
Aroma alam semesta bersiap menyambut hujan..

Tadaima..

***
Setiap kali hendak turun hujan, ibu pasti menyuruhku segera pulang. "Ayo, Nak, pulang, bentar lagi hujan. Mainnya dilanjutkan besuk saja." Tatkala mendung dan langit mulai gelap, ibu akan memastikan anaknya berada di dalam rumah. "Bermain di luar dalam kondisi hujan tidak baik bagi kesehatan. Dinginnya akan bikin flu",ujar Ibu sore itu menjemputku bermain bola di lapangan tak jauh dari rumah.

Sejujurnya aku suka hujan. Suka sekali. Bukankah amazing sekali melihat tetes-tetes air jatuh dari langit? Hujan seperti menyatukan langit dengan bumi. Bumi pun menerima tetes-tetes air tadi dengan segala penerimaan yang lapang. Sore itu tatkala sampai rumah usai ibu menjemputku, ku katakan padanya sambil berbisik di telinganya, "Ibu hujan itu indah ya? Aku suka sekali hujan. Maukah ibu menemaniku di sini sambil melihat hujan?" maka sejak saat itu pun, aku pun selalu melewatkan waktu-waktu nan mengasyikkan sambil menunggu hujan bersama Ibu.

****
Pukul empat sore di hari yang sama, tanggal yang sama, dan bulan yang sama. Latihan sepakbola untuk kejuaraan besuk telah selesai. Satu per satu mulai meninggalkan lapangan. Aku masih terdiam di tengah lapangan. Ku layangkan pandanganku ke langit. Aku pejamkan mata dan ku hirup aroma udara dan angin saat ini. Aroma hujan. Ya, bentar lagi hujan.

Sebelum hujan
di dalam aroma hujan
aku menunggumu, Ibu

bentar lagi engkau menjemputku bukan?
I miss U, Ibu..

Tak terasa tetesan air membasahi pipiku. Aku sungguh merindukan Ibu.

Gambar diambil dari http://abualbanie.wordpress.com/2012/11/23/dan-hujan-pun-turun/

Tidak ada komentar:

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...