29.4.14

Semusim Masa Part 2

Sabtu, 12 April 2014
Pukul sembilan kami kereta kami berangkat menuju Banyuwangi. Hampir seperti kereta kami eksekutif sebelumnya, kereta bisnis juga memperkenalkan awak kereta seperti masinis, juru dapur, dsb. Ini bisa dikategorikan sebagai salah satu bentuk penghargaan yang mulia kepada mereka, lho. Itu keren, batin saya.

Sore hari, mendekati ashar, tepatnya pukul 14:45 sampailah kami di sebuah stasiun bernama “Kalisetail”. Di stasiun inilah kami turun. Di sini kami bertemu rekan saya selama di kuliah, Ukh Sulis dari Sulawesi Selatan dan Ukh Dwi dengan “perut gendutnya”. Semoga sehat selalu ya dedek.. Salam sayang dari ammah. Kami pun berbincang-bincang sambil menikmati bakso daerah ini. Nikmatnya bakso tersebut semakin terasa karena hujan gerimis membasahi bumi Allah di Jawa ujung timur ini.
Kalisetail..apa ya artinya? Namanya asing..seperti nama luar negeri..he
Sore hari usai 19 jam perjalanan sampailah kami di Banyuwangi. Lelahkah? Entah kenapa, kami tak begitu merasakannya. Perjumpaan dengan sahabat lama menghilangkan semua kepayahan selama perjalanan. Berkali-kali teman kami yang tak lama lagi akan menjadi pengantin, Ukh Meri, menanyakan kabar kami, apakah kami masih kuat menempuh perjalanan. Namun, kami menjawabnya dengan mantap, kami baik-baik saja. Sore itu pun, Ukh Meri menyempatkan diri di sela-sela kesibukkannya-mempersiapkan pernikahan-untuk berjumpa dengan kami. Berpelukan.. ^_^

Ahad, 13 April 2014

Banyuwangi, di pagi hari
Hari ini ceritanya kami akan jalan-jalan. Hehe. Ke mana? Eum...belum tahu. Usai Subuh, kami mengawali kegiatan pagi hari dengan jalan-jalan, menikmati udara sawah sembari menunggu mentari terbit. Inilah anugerah desa, jauh dari asap-asap kendaraan bermotor, udara masih bersih segar. Mari ambil udara sebanyak-banyaknya.
jalanan di Gambiran, Banyuwangi
cantik..
cantik (again)  ^_^v

Usai puas jalan-jalan, kami pun kembali ke rumah keluarga Dwi bersiap-siap mbolang. Ternyata kami akan ke Pulau Merah. Kalau dari Gambiran, ternyata butuh waktu sekitar 40-50 menit untuk sampai ke sana menggunakan mobil. Banyuwangi ternyata memiliki nama yang cukup unik, seperti Kalisetail, dan Glenmore. Glenmore itu ternyata pemberian nama dari orang Belanda.

Oiya..apa itu Pulau Merah? Jawabannya adalah nama pantai di Banyuwangi. Pantainya berpasir putih, lembuut sekali. Hal menarik lainnya adalah jernihnya air.
Pepohonan sebelum memasuki pantai. Kendaraan di parkir di sini.
Usai melewati pepohonan tadi, tadaaa.....indahnya....MasyaAllah...
Allah...it's so beautiful...
usai airnya surut, pasirnya membentuk pola..

Dipilih..dipilih..dipilih... :)

speechless
Bagus...
jernih kan? :D ikannya keliatan..

Sekitar 2 jam kami di pantai. Bisa dibilang sangat betah apalagi di saat matahari sedang terik-teriknya jam 12 siang. Saya paling suka pasirnya. Lembut banget!Lembutnya pasir dijamin tidak membuat kaki Anda kesakitan, mungkin hanya jingkrak-jingkrak bila terkena panas. Hehe. Kata teman saya yang bekerja di Sulsel, ada pantai di sana yang jauh lebih bagus lagi dari ini. Pantai apa yak..lupa... Wow, semoga suatu saat saya berkesempatan ke sana. Alhamdulillah..hore.. Dan kami pun masih bersemangat, karena masih ada 1 hari besuk di Banyuwangi, yaitu puncak acara, nikahannya Ukh Meri. 

Tidak ada komentar:

Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih

Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...