Kelas
kami, kelas “bintang” namanya. Pada hari Kamis kemarin di siang hari mendekati
sore, kami mendapatkan ilmu tentang metodologi penelitian melalui dosen
pengajar kami, Bapak Agung. Supaya materi yang disampaikan oleh beliau tidak
terlupakan begitu saja, dan lebih terekam mendalam, saya ingin mengabadikannya
melalui blog ini. Berikut ilmu yang kami peroleh mengenai metodologi penelitian
yang diawali dengan membahas mengenai latar belakang masalah.
Thanks to Allah.. "Hai manusia, beribadahlah kepada Rabb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rizki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." Q.S. 2:21-22
3.10.15
Metode Penelitian Pertemuan Minggu Pertama
Mengenai Rezeki
Beberapa
waktu yang lalu ketika memutuskan untuk menikah, ada banyak hal yang membuat
saya khawatir dan was-was. Eum, nanti
uangnya dari mana yah? Tidak mungkin saya bergantung kepada orang tua.
Meskipun, menikahkan anak adalah salah satu kewajiban orang tua, namun saya memahami
sejauh mana kemampuan orang tua. Pada saat itu, akal saya serasa sudah mentog, dalam arti lain, udah kepentok, hingga berkali-kali saya
seperti diingatkan, hei..ada Allah.
Bukankah menikah adalah hal yang sangat baik. Lebih dari sekdar sangat baik malah.
Itu adalah separuh agama. Lalu, bagaimana Allah tidak akan menolong hamba-Nya?
Itu sangat tidak mungkin. Kekhawatiran itu pun sedikit demi sedikit sirna.
Berbekal
keyakinan dan doa (favorit saya banget),<< Ya Allah, hamba memohon
kemudahan, tiada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah, dan kesulitan
adalah mudah jika Engkau menghendakinya.>> Bismillah… bismillah,,, bismillah,
saya pun memantapkan diri menuju ke hari penuh sejarah itu.
29.7.15
Muslimah Day 2015_Mbak Asma Nadia
Salah satu kelebihan tinggal di dekat kampus adalah bisa menikmati event-event yang diadakan di kampus. Meski sekarang sudah bukan lagi menjadi mahasiswa, alhamdulillah ada event terbuka untuk umum yang diadakan di kampus. Pas akhir pekan lagi, dan tak ada jadwal ke mana-mana karena saat itu saya sedang hamil muda sehingga lebih memilih beraktivitas di kosan atau sekitar kosan . Jadi, begitu tau infonya, langsung ndaftar. Nama acaranya Muslimah Day 2015. Dalam acara yang berlangsung di Student Center pada hari Ahad, 26 April 2015 tersebut, ada kajian yang diisi oleh mbak Asma Nadia.
Berikut ini, sedikit resensi dari yang disampaikan oleh Mbak Asma Nadia. Semoga bermanfaat.
Pada awal materi, mbak Asma Nadia bercerita mengenai masa kecil beliau yang suka membaca tetapi tidak punya uang. Beliau sering membaca dari bungkus cabai dan bawang namun sering sedih karena bungkusan yang ada di pasar tak memiliki urutan halaman. Beliau senang merajut mimpi di toko jendela buku besar meski tidak diperkenankan masuk karena penampilan yang lusuh. Semangat untuk membaca senantiasa bersemi di hati seperti dengan mengais buku dari penjualan buku bekas, "Apa pun Asal Bisa Membaca", kata beliau. Saat beliau sakit-sakitan, membaca buku menjadi obat beliau di rumah sakit.
Selanjutnya, mbak Asma Nadia mengisahkan ketika hidayah menyapa beliau untuk berjilbab, perjuangan beliau selama mengenakan jilbab, sekaligus memberikan semangat kepada para muslimah dalam berjilbab, antara lain:
- Allah sudah memberi banyak nikmat, kenapa berhitung untuk taat?
- Berjilbab tanpa izin orang tua
- Ujian jilbab baik di rumah maupun di sekolah
- Asah Kreatifitas > beri ruang untuk hobi dan potensimu.
Oiya, beberapa kriteria jilbab yang perlu diperhatikan adalah: menutupi dada, tidak transparan, tidak membentuk, sama satu lagi (tidak saya tulis di sini karena saya tidak mampu membaca tulisan tangan saya sendiri, duh, hiks)
- Usahakan menjadi Yang Terbaik
- Perbaiki Diri Lahir dan Batin >> Salon Kepribadian; jangan jadi muslimah nyebelin.
- Jilbab bukan Pembatas Mimpi
Kajian Selasa, 19 Mei 2015
oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
Materi kali ini masih berhubungan dengan materi sebelumnya, yaitu mengenai sifat orang mukmin yang tercantum di dalam Q.S. Al-Furqaan (25) : 60-73
Q.S. Al-Furqaan (25) : 70-71
"kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka Diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya."
Orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shalih,
Tidak Bersaksi Palsu
Q.S. Al-Furqaan (25) : 72
"Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya,"
Orang-orang yang beriman (hamba-hamba Allah) itulah yang tidak memberikan kesaksian palsu baik yang memudhoratkan orang lain sampai dengan yang tidak memudhoratkan orang lain. Dengan demikin, meski kesaksian palsu itu tidak sampai menimbulkan mudhorat, orang-orang yang beriman tidak mau melakukannya.
"dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya,"
Di yaumil akhir nanti, orang-orang yang melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi dunia dan akhirat akan menyesal.
Besarnya Kesaksian Palsu
Maukah kalian aku beritahukan dengan dosa yang terbesar? (diulang s.d. 3 kali). Kami menajwab: Tentu, ya Rasul. Beliau bersabda:
Maksud dari tindakan Rasulullah dengan beliau duduk pada saat mengucapkan kesaksian palsu padahal sebelumnya beliau menyender,
Materi kali ini masih berhubungan dengan materi sebelumnya, yaitu mengenai sifat orang mukmin yang tercantum di dalam Q.S. Al-Furqaan (25) : 60-73
Q.S. Al-Furqaan (25) : 70-71
"kecuali orang-orang yang bertobat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka Diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Dan barangsiapa bertobat dan mengerjakan kebajikan, maka sesungguhnya dia bertobat kepada Allah dengan tobat yang sebenar-benarnya."
Orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal shalih,
- tidak menyekutukan Allah
- tidak membunuh
- tidak berzina
Tidak Bersaksi Palsu
Q.S. Al-Furqaan (25) : 72
"Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya,"
Orang-orang yang beriman (hamba-hamba Allah) itulah yang tidak memberikan kesaksian palsu baik yang memudhoratkan orang lain sampai dengan yang tidak memudhoratkan orang lain. Dengan demikin, meski kesaksian palsu itu tidak sampai menimbulkan mudhorat, orang-orang yang beriman tidak mau melakukannya.
"dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya,"
Di yaumil akhir nanti, orang-orang yang melakukan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi dunia dan akhirat akan menyesal.
Besarnya Kesaksian Palsu
- Allah mensejajarkan dengan penyembah berhala,
- Dosa besar
Maukah kalian aku beritahukan dengan dosa yang terbesar? (diulang s.d. 3 kali). Kami menajwab: Tentu, ya Rasul. Beliau bersabda:
- Mensekutukan Allah Swt,
- Durhaka dengan kedua orangtua. Mulanya menyender/berbaring, lalu beliau duduk, seraya berkata,
- Kesaksian palsu, beliau terus mengulang-ulangnya hingga kami berkata, "Seandainya beliau berhenti."
Maksud dari tindakan Rasulullah dengan beliau duduk pada saat mengucapkan kesaksian palsu padahal sebelumnya beliau menyender,
- untuk menunjukkan penekanan,
- untuk mengingatkan agar hati-hati >> karena nanti akan banyak terjadi.
Rasulullah Saw bersabda >> H.R. Bukhari-Muslim
"Sesungguhnya sebaik-baik dari kalian adalah (umat) jamanku, kemudian setelahnya, kemudian setelahnya (lagi), kemudian setelahnya (lagi).
(Berkata Imran: saya ragu apakah Rasul Saw mengatakan setelah jamanku 2 (dua) atau 3 (tiga) kali).
Kemudian, setelah itu mereka sekelompok orang yang mengumbar sumpah akan tetapi tidak bisa dipegang sumpahnya, mereka berkhianat dan tidak dapat diberi amanat, dan mereka memerintahkan hal-hal akan tetapi mereka tidak melaksanakannya."
Rasul : masa sahabat : 100 H
kemudian generasi setelah sahabat disebut : tabi'in >> kurang dari atau sama dengan 200H
kemudian generasi setelah tabi'in disebutt : tabiut tabi'in >> kurang dari atau sama dengan 300H
Dalam hadist ini terkandung hikmah:
- banyak saksi palsu
- larangan banyak bersumpah >> kata ulama, walau benar aja, ga boleh.
Sumpah itu dapat melariskan barang dagangan, tetapi menghapuskan keberkahan.
H.R. Muslim
14.7.15
Ramadhanku
![]() |
Gambar diambil dari: http://www.howellmainfour.com/9373/sports/new-beginnings-for-spring-sports/ |
Ramadhan
1436 H kali ini adalah Ramadhan yang sangat berbeda dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya. Kali ini saya menunaikannya bersama suami dan calon
dedek bayi di dalam perut. Selain itu, inilah Ramadhan pertama saya
berbuka puasa di tengah-tengah perjalanan. Oiya, jam pulang kantor di tempat
saya maju satu jam lebih awal lho dari
biasanya selama Ramadhan ini, namun, karena jalanan yang kami lewati lumayan padat
merayap sehingga kami belum mampu tiba di rumah sebelum adzan maghrib berkumandang.
Walaupun berat di awal, lama-lama saya terbiasa. Allah memampukan saya
melaksanakannya.
Sebetulya,
ada alternatif moda transportasi yang bisa sampai lebih awal ke rumah, yaitu commuterline, namun, untuk ibu hamil, saya
merasa lebih nyaman naik mobil jemputan kantor. Selain karena sudah pasti dapat
tempat duduk, naik mobil jemputan juga bisa tidur selama perjalanan..hehe. Di dalam perjalanan, selain tidur,
sebenarnya ada banyak yang bisa dilakukan seperti tilawah (kalau semisal tidak pusing baca di dalam mobil), atau zikir pagi sore. Namun, ada kalanya
pusing melanda sedari awal perjalanan,
kalau sudah gitu, tidur adalah hal yang paling memungkinkan untuk dilakukan. Heheheh.
Pada 23-24 Juni yang lalu (6-7 Ramadhan) saya bersama suami mengikuti ujian D4. Nikmatnya ujian ketika sedang berpuasa adalah suasana yang lebih kondusif bagi ruhiyah, kepasrahan tingkat tinggi. Uniknya, ujian kali ini ada yang diantara kami selaku peserta ujian yang diantar suami, diantar anaknya (dedek bayi beberapa bulan), atau suami dan isteri saling mengikuti ujian. Ujian D4 ini juga sebagai sarana bertemu kembali dengan teman-teman dari kampus dulu, semacam reuni dadakan, mhihi. Jadilah, usai ujian, tampak diantara kami selaku peserta ujian (dengan pakaian atasan putih dan bawahan hitam), masih berkumpul sambil bercengkerama dengan rekan sesama peserta ujian yang lainnya.
Hal yang sangat saya syukuri lainnya adalah munculnya kembali selera makan. Sudah lama sekali rasanya tidak merasakan ini, setelah berbulan-bulan (sekitar 4 bulan) tidak bisa menikmati enaknya nasi. Kemarin sore dengan berbuka nasi padang, saya bisa menikmati betul-betul nasi yang hangat, lauk yang nikmat. Alhamdulillah..kini masa-masa menaikkan kembali berat badan yang sempat turun telah datang. Saya pun siap dengan masa-masa ke depan-masa di mana katanya porsi makan orang hamil cukup besar. Yes, I am ready for that!
11.7.15
Menjelang Ramadhan dan Puasa Qadha
![]() |
Gambar diambil dari:http://ink361.com/app/users/ig-8648145/indadari/photos/ig-979627986715224949_8648145 |
Waktu
berjalan sangat cepat hingga waktu itu tinggal selangkah lagi Ramadhan akan
tiba. Sempat merasa was-was dan khawatir mengingat saat itu saya masih
menyisakan utang puasa Ramadhan (hiks)
ditambah lagi dengan kondisi sedang hamil yang kerap mual-mual dan muntah.
Alhamdulillah, atas segala pertolongan dari Allah, utang puasa saya lunas pada
h-2 menjelang Ramadhan. Yeah, dedek-di dalam perut-kita berhasil,,!
Kalau
mengingat masa-masa melunasi utang itu, rasanya sungguh keajaiban. Hanya
Allah-lah Pemilik segala kekuatan. Sebagian besar, saya menjalankan puasa qadha
tersebut pada akhir pekan dengan pertimbangan libur dari kegiatan kantor
sehingga tidak akan perlu merasakan waktu tempuh perjalanan kantor-kosan yang
lumayan jauh. Namun, ternyata waktu untuk melunasi hutang pada akhir pekan
tidaklah cukup sehingga pada akhirnya saya melaksanakannya pada hari kerja
dengan jam pulang kantor 17:00 dan kemacetan yang mewarnai selama perjalanan
pulang.
Usai
menuntaskan utang puasa tersebut, saya pun semakin mantap untuk tetap berpuasa
selama Ramadhan, apalagi jam pulang kantor saat Ramadhan lebih awal sejam
(16:00) sehingga ada kesempatan untuk bisa berbuka di kosan. Oiya, selama
menjalankan puasa tersebut, alhamdulillah dedek
juga sehat. Dokter kandungan juga sama sekali tidak melarang untuk berpuasa
(Ketika ditanya, bolehkah puasa selama hamil? Jawabannya boleh banget kata
beliau..hehehe) Namun, tentu ada banyak hikmah yang bisa saya petik. Salah
satunya adalah jangan pernah menunda
membayar utang (puasa). Mungkin setahun terasa sangat panjang, tetapi kita
tidak pernah tahu, ke depan akan ada hal-hal apa saja yang akan terjadi. Nah,
terlebih, bagi yang akan menikah (lho?!!),
hehehe, kalau bisa sebelum akad nikah, udah selesai ya utang puasanya.
Jangan seperti saya. Jadi, bila ternyata usai akad nikah itu Allah langsung
menganugerahi dengan titipan (anak), maka tidak perlu ada rasa khawatir atau
was-was jika masih punya tanggungan utang.
Demikian,
semoga Allah mengampuni segala kekhilafan. Segala puji bagi Allah Swt, yang
dengan nikmat-Nya sempurnalah segala kebaikan-kebaikan.
Javanese
Barangkali beberapa orang
memiliki anggapan bahwa menikah dengan seseorang yang sama-sama dari Jawa tentu
tidak akan menimbulkan salah paham dalam memahami pembicaraan. Hal ini bisa
benar bisa juga kurang tepat karena bahasa Jawa sendiri memiliki ragam bahasa
yang cukup banyak antara satu daerah dengan daerah yang lain. Bahasa Jawa yang
digunakan di Jawa Tengah dan Yogya mungkin relatif hampir sama, tetapi untuk
Jawa Timur, bisa jadi akan ada salah tafsir, seperti yang sering kali saya
alami ketika mudik ke kampung halaman suami di Mojokerto, Jawa Timur. Saya yang
dari Bantul, Yogya kadang salah memahami apa yang dimaksud oleh ibu (mertua)
saya. Alhasil, wkwkkwkw terkadang
serasa nggak nyambung, blas. Malu…mhihihi. Duuh, maaf ibu(k)..
Berikut ini beberapa kata dalam
bahasa Jawa yang memiliki istilah berbeda antara bahasa Jawa di kampung halaman
saya dengan kampung halaman suami. Barangkali ini juga bisa membantu sahabat
semua yang menikah (atau nanti akan menikah) dengan corak budaya Yogya/Jawa
Tengah-Jawa Timur. Aamiin semoga bermanfaat.
Yogya/Jawa Tengah
|
Jawa Timur
|
Bahasa Indonesia
|
dalan
|
Embong
|
jalan
|
ember
|
Tong
|
ember
|
Lemut
(dibaca lemot dengan u yang dibaca hampir seperti
o; seperti pada kata semut)
|
Lamok
|
nyamuk
|
kolah
|
jeding
|
kamar mandi
|
Apa to? Ngopo to?
(dibaca opo to dengan a (apa) hampir mirip
seperti o)
|
Apa’a? Ngopo’ o?
|
Apa ya? Kenapa ya?
|
bar
|
Mari
|
sesudah
|
bubar
Jamaah sholat Subuh neng mesjid wis bubar.
|
buyar
|
kelar/selesai
|
diserokake >> suara
banter angine banter melempem kerupuk e ditutupi ben ora melempem. |
dibanterno/bathek
gebes angine nggebes ayem |
dikeraskan
anginnya kencang tidak renyah |
Beberapa kata yang lain adalah “dirabuki”,
waktu itu digunakan dalam kegiatan memasak, seperti “Tongkol dirabuki telur.” Kalau di kampung saya
dulu, rabuk itu untuk pupuk, seperti contohnya: Tanduranene dinei rabuk (tanamannya dikasih pupuk). Jadinya, pas
denger istilah rabuk digunakan dalam makanan saya gagal paham (again). Ternyata maksud dirabuki di sini adalah dilapisi/dibalut.
Nah.. terakhir sebagai penutup, jurus
paling ampuh yang biasanya saya gunakan ketika berada dalam lingkungan
percakapan yang tidak segera paham adalah segera beralih ke suami dengan isyarat
muka “minta bantuan” terjemahan. Qiqiqiqi.
27.5.15
Kajian Selasa, 28 April 2015
oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
Q.S. al-Furqan : 68-69
Q.S. al-Furqan : 68-69
"dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang Diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barangsiapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat,
(yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina."
Sebab turunnya ayat:
Dari kaum musyrikin (yang hendak masuk Islam), mereka dulu zina dan beberapa kali membunuh orang. Akhirnya mereka datang kepada Rasul dengan rasa ragu dan takut bahwa keimanan bagi mereka tidak berguna. meskipun sudah masuk Islam, tidak diterima keimanannya maka mereka pun meminta fatwa apakah bermanfaat Islam kami.
Maka Allah menerima tobat mereka (diampuni dosa-dosa mereka sebelum masuk Islam) sebagai kabar gembira bagi mereka.
30.4.15
6w
Setiap kali bertemu atau sekadar berpapasan dengan ibu-ibu muda dengan raut muka semakin menawan di wajahnya (saya menyebutnya begitu karena pesona mereka yang memancarkan aura berbeda), rasanya takjub luar biasa. Mereka cantik. Mungkin ini adalah hasil dari segala perjuangan mereka...
Wanita-wanita hamil adalah sosok luar biasa...
28.4.15
Tabzir
Kajian Selasa, 21 April 2015
oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
Tabzir hukumnya haram. Tabzir secara bahasa bersal dari kata badzara yang artinya melempar benih dan membuangnya, kiasan untuk setiap yang membuang-buang hartanya.
Secara istilah:
Imam Syafií : Tabzir itu menafkahkan harta pada bukan tempat atau haknya.
Berkata Imam Malik rhm.
Tabzir itu perbuatan haram sebagaimana difirmankan Allah Q.S. al-Isra': 27
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."
Hamba Allah
oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
Tabzir hukumnya haram. Tabzir secara bahasa bersal dari kata badzara yang artinya melempar benih dan membuangnya, kiasan untuk setiap yang membuang-buang hartanya.
Secara istilah:
Imam Syafií : Tabzir itu menafkahkan harta pada bukan tempat atau haknya.
Berkata Imam Malik rhm.
Tabzir itu perbuatan haram sebagaimana difirmankan Allah Q.S. al-Isra': 27
"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya."
- Tabzir adalah sifat orang di luar Islam.
Hamba Allah
- Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.
- Menampakkan nikmat Allah pada dirinya > dengan berpenampilan bagus (tidak lusuh, necis) karena memang bertujuan untuk menampakkan nikmat.
18.4.15
Cherry Blossom 4
Tentang
titipan:
Saat
kita dititipi, barang tentu kita dipercayai memiliki kemampuan oleh yang
menitipi. Kemampuan menjaga yang dititipi.
Sudahkah
kemampuan itu mumpuni? Duh..
Pada
awal-awal ada sesuatu yang sedang akan tumbuh di dalam diri ini, yang saya
alami adalah nafsu makan yang cenderung meningkat. Makanan pun dimakan
dengan cukup lahap mungkin saking seringnya merasa lapar. Seiring berjalannya
waktu, mulai ada hal-hal yang berbeda. Sering merasa kedinginan, sensitivitas
terhadap aroma, makan mulai mood2-an hingga selera menyantap makanan berkurang,
dan pusing di beberapa waktu. Saat selera makan berkurang inilah berat rasanya
memenuhi komposisi makanan dengan nutrisi yang seimbang.
Setiap
ibu adalah mulia, sosok luar biasa!
Ibu,
ibu, ibu baru kemudian ayah. Perjuangan seorang ibu memang sungguh luar biasa.
Mau tak mau jadi keingat ibu, bagaimana ibu dulu ambruk dan harus dirawat di
puskesmas sampai diinfus. Ibu, so miss you.
Selamat
datang..
Perjalanan
telah dimulai. Selamat datang masa-masa di mana perut berlarian ingin dibawa ke
luar karena mengetuk-ketuk adanya asupan. Mari menjaga titipan. Yeah! ^_^
![]() |
Gambar diambil dari : http://www.natabanu.com/forum/index.php/topic/4-adini-feriha-koydum/page-3230 |
27.3.15
Sifat-sifat Orang Mukmin
Kajian Selasa, 24 Maret 2015
oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
Sifat-sifat orang mukmin tercantum dalam Q.S. Furqon ayat 63 sampai dengan terakhir.
oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf
- Rendah hati dan tidak sombong
Hauna, yaitu, apabila disapa dengan orang jahil maka mengucapkan kata-kata yang mengandung keselamatan (ayat 63).
Sementara itu, apabila orang munafik maka ia sifatnya mencaci orang.
- Kalau berjalan di muka bumi dengan tenang, penuh rendah hati tapi jalannya bukan seperti orang sakit, atau lemah. Dulu, Rasulullah kalau berjalan seperti turun dari tempat yang tinggi seakan-akan bumi itu berlipat untuk Rasulullah (jalannya tegak.)
- Maksud hauna > dilihat dari hatinya, dengan kerendahan hati.
- Orang Islam kalau berjalan itu sunnahnya tegak dan berjalan tidak terlalu lambat, cepat seperti turun dari ketinggian.
Bahaya Sombong
- Sulit masuk surga >> H.R. Muslim
Tidak masuk surga sapa yang di dalam hatinya sebesar dzarrah dari sifat kesombongan, seseorang berkata, Sungguh seseorang suka mengenakan baju yang bagus dan sandal yang bagus. Rasul bersabda, Allah suka pada yang bagus, yang dimaksud sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang."
Dengan demikian, kalau ada rezeki bagus >> gak papa beli baju yang bagus, jadi bukan terus penampilannya kumuh. Orang kalau liat Rasulullah itu keren, walau baju gak mewah >> Allah itu indah dan menyukai keindahan.
Sombong tidak hanya bisa terjadi pada orang kaya. Orang tampan bisa sombong. Ulama juga bisa sombong. Semua memiliki potensi sombong. Orang bodoh bisa juga sombong, miskin juga bisa >> hauna (tidak ada kesombongan).
Langganan:
Postingan (Atom)
Persiapan menuju Ramadan 1443H-Menyapih
Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...
-
Ramadan 1443 H tinggal menghitung hari. Kira-kira akan dimulai pada 2 April nanti. Setiap orang tentu memiliki persiapan masing-masing. Ada ...
-
Resensi Materi Kajian Selasa, 22 April 2014 oleh Ustadz Abdurrahman Assegaf Gamabr diambil dari http://xdesktopwallpapers.com/leaves...
-
Gambar diambil dari http://wallpapers-xs.blogspot.com/ My Husband/My Wife adalah sebuah tanda tanya besar bagi setiap insani di d...