Gambar diambil dari http://www.hdwallpaperstop.com/ |
"leave nothing but footprints, take nothing but photos, kill nothing but time, and keep nothing but memories!"
Demikian kata seorang kawan saya-mengutip ungkapan dari seseorang-di dalam perjalanan sewaktu mendaki Gunung Papandayan. Gunung Papandayan, mungkin saya sedang berjodoh dengan gunung ini, eh berjodoh?!hehe. Gunung ini adalah gunung yang tidak akan pernah saya lupakan selama hidup saya (baca: gunung ini adalah gunung yang pertama kali saya daki), dan saya bersyukur sekali saya berhasil mencapai puncaknya.
Bersama dengan teman kuliah di tingkat 2 (2H Antz Troopers) dulu, kami pada awalnya berencana mendaki di Gunung Gede, akan tetapi, oleh sebab lain, akhirnya diputuskan naik Gunung Papandayan. Sebelum naik gunung, saya sempat searching terlebih dahulu perihal gunung ini. Saya pun bersyukur kembali karena gunung ini menurut beberapa sumber, cocok bagi pendaki pemula. Alhamdulillah.
Kurang lebih satu minggu saya melakukan persiapan untuk mendaki (sebenarnya masih belum pantas disebut sebagai persiapan karena saya hanya sekedar tanya-tanya perihal apa saja yang perlu dipersiapkan). Bahkan H-1 sebelum pendakian tersebut, saya sama sekali belum melakukan persiapan fisik seperti olahraga dsb. Aww.. ternyata hal ini akan terasa akibatnya pada saat pendakian. Dari hasil nanya-nanya ke beberapa orang senior baik di dalam kantor maupun luar kantor akhirnya diperoleh beberapa poin sebagai berikut:
- rasa dingin itu berasal dari kaki; jadi pake kaos kaki tebal, biar hangat pake co*nter*ain di kaki, tangan, atau pun leher sebelum mendaki;
- coklat sangat membantu untuk kalori ekstra (saran ini malah lupa saya jalankan, untungnya rekan saya dari Batam, Ukh Erna, membawa coklat buanyak..he);
- usahakan selama perjalanan ke Papandayan, bobok saja karena tenagamu bakal diperlukan kala naik gunung, walaupun ga bisa nyenyak tapi usahakan istirahat (saran ini betul-betul membantu);
- bawa baju hangat;
- aneka snack buat perbekalan dan lainnya. Kamis malam saya baru belanja snack di sebuah waralaba, girang saat itu karena pas banget barang yang saya beli itu ada diskonnya dari mulai tisu dan snack yang diskon banyak plus biskuit yang beli satu gratis satu, feeling excited, haha. :)
Jumat, 27 September 2013
Tas gunung (bukan carrier,tapi,he) sudah siap, barang-barang untuk naik gunung pun sudah siap. Hari Jumat itu saya berangkat ke kantor sudah lengkap dengan membawa barang-barang untuk naik gunung. Rencananya saya akan naik bus seusai jam pulang kantor, namun berubah lagi mau naik mobil jemputan kantor, pada detik-detik akhir pun berubah lagi. Akhirnya saya tidak jadi naik mobil jemputan. Setelah sholat maghrib di kantor, saya pun bergegas menuju ke Terminal Kampung Rambutan, tempat kami kumpul. Dari kantor saya pun naik bus Mayasari Bakti setelah menunggu sekitar 1 jam-an.
Selama perjalanan menuju Kampung Rambutan tersebut alhamdulillah saya bisa tidur, bahkan rasanya sangat lama, soalnya sampai 4 kali bangun belum sampai, sepertinya karena macet. Sekitar pukul 20.45 akhirnya sampai pula di Terminal Kampung Rambutan. Agak kaget juga ternyata saya adalah penumpang terakhir. Oleh kernet bus, saya dikasih saran kalau mau ke papandayan, ke terminal garutnya naik yang jurusan cipularang saja. Sesampai di Terminal Kampung Rambutan, saya sholat Isya. Ternyata saya bukan yang pertama kali datang, di sana sudah ada kawan saya lainnya, Ukh Ayu, Ukh Pebsi, dan Ukh Loli yang berangkat naik taksi menuju ke terminal, dan tentu saja, ada Ukh Erna yang jauh-jauh datang dari Batam. Wow, terharu saya, ukh! :D
Sekitar pukul sepuluh malam, kawan kami lagi akhirnya datang, Sanda, menjadi satu-satunya yang ganteng di antara rombongan ini dan satu-satunya yang bertanggung jawab untuk menjaga kami. Fairuz dan temannya tidak jadi ikut karena sakit, sementara Dhani dan temannya (Zaki) kuliah dulu sehingga nanti akan menyusul. Sekitar lima jam kami menempuh perjalanan ke terminal Guntur, Garut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar