dari kiri ke kanan Zaki-Sanda-saya-Ukh Pebsi-Ukh Erna-Ukh Loli-ukh Ayu-Dhani |
Sekitar 4/5 jam kami berkendara menuju Terminal Guntur. Sesampainya di Terminal Guntur, Garut, hawa khas gunung langsung terasa. Saya menyebutnya dingin, tetapi beberapa teman saya menyebutnya segar, hehe, beda persepsi ya. Sesampai dari Terminal Guntur, kami pun segera menuju mushola yang tidak begitu jauh letaknya. Di sana ternyata sudah banyak rekan sesama pendaki lain. Kami pun beristirahat di mushola sembari menanti rekan kami yang lain, Dhani dan Zaki yang masih dalam perjalanan. Menjelang pukul setengah enam pagi kami menjadi satu-satunya regu pendaki yang masih tersisa di mushola, beberapa regu pendaki lainnya telah berangkat mendaki sehabis sholat subuh. Tak lama berselang, pada pukul setengah enam dua rekan kami pun datang.
Melihat barang-barang logistik kami yang masih di luar (kresek), Dhani pun mengamantkan untuk memasukkan semua barang tersebut ke dalam plastik. Akhirnya, teman-teman yang membawa carrier, especially punya Sanda, terpaksa ditata ulang. Sementara untuk tas lain yang sekiranya masih menyisakan tempat, diisi dengan barang-barang tersebut. Pada saat penataan ulang barang inilah saya sempat merasa bersalah karena saya hanya memakai tas biasa. Otomatis teman-teman yang lain yang membawa carrier kedapatan membawa barang-barang lebih banyak (barang-barang logistis). Maafkan saya kawan..
Sebelum berangkat menuju ke Cisurupan kami mampir makan dulu tidak jauh dari mushola, maklum sebagian besar dari kami makan terakhir pada Jumat siang. Dari Terminal Guntur, kami naik angkot bersama dengan rombongan lain. Kami ber-8 orang, sementara rombongan lain sekitar 5-6 orang. Tas-tas besar (carrier) diletakkan di atap kendaraan angkot. Sebelum kami berangkat, kami dikejutkan dengan Dhani yang telah membawa sayur kangkung, semangka, telur, asam gunung dari pasar. Wow! Anda luar biasa! Sedikit tertohok kami, tidak menyangka bahwa persiapan teman-teman (laki-laki) luar biasa. Sebelumnya Sanda telah membawa barang-barang untuk logistik kami seperti mie, sarden 2 kaleng, sosis, ikan kering, naget, margarin, roti tawar, susu, biskuit, kecap, dan sambal.
Sekitar 1jam-an perjalanan, kami sampai di Cisurupan dan beristirahat sebentar di masjid, tidak lupa memasukkan hp ke dalam plastik. Menaiki mobil pick-up itulah kami menuju pos pendakian, melewati jalanan yang luar biasa terjalnya, berasa sedang naik mobil off-road. Spontan sesekali pun kami ketawa tatkala tiba-tiba mobil melewati jalanan terjal nan penuh debu.
Dhani yang telah memiliki pengalaman naik gunung cukup banyak pun bersiap mendaki duluan demi mendapatkan tempat buat kemah kami. Sebelumnya, beberapa pendaki telah mendaki pula untuk mencari tempat kemah.
Sebelum mendaki, dengan menggunakan kamera Sanda (memakai timer), kami pun berfoto. :D
Nah, sebelum berangkat mendaki, Dhani memberikan imbauan kepada Sanda dan Zaki untuk menjaga kami. Jadi, Sanda di paling depan dan Zaki di paling belakang. Sebelum berangkat, aktivitas terpenting yang selalu kami lakukan ber-8 adalah membaca doa dipimpin oleh kepala suku pasukan semut (Antz Troopers), Dhani.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar